Gerakan Samarinda Bebas Banjir
2000 Massa Bersihkan Kawasan SKM
2000 orang terlibat membersihkan Sungai Karang Mumus, Mereka berharap Gerakan ini akan terus berlanjut hingga Samarinda Bebas Banjir
Penulis: Nevrianto | Editor: Fachmi Rachman
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA, - Gerakan Samarinda Bebas Banjir (GSBB ) diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa ( BEMKM ) Unmul bekerja sama dengan KODIM,Pemkot melakukan pembersihan aliran Sungai Karang Mumus (SKM), Jumat (5/12/2014). Dimulai dengan upacara dari Kawasan GOR 27 September Unmul, kemudian kerja bakti membersihkan rumput, eceng gondok dan sampah dari sungai Jalan Gelatik RT 31 Kelurahan Temindung, Jalan Ruhui Rahayu, Jalan Tembusa gang 8 dan Jalan S. Parman, hingga Jembatan 1 Jalan Pangeran Suriansyah, Simpang 3 Kantor Polisi Kesatuan Pengawasan Pengamana Pelabuhan Samarinda dengan jarak kegiatan sepanjang 3 KM. kerja bakti gerakan YMS melibatkan massa TNI dari Kodim 0901 Samarinda, YONIF 611 Awang Long/ Detasemen Kompi B Brimobda Kaltim, Polresta,Mahasiswa dari Politeknik Kesehatan, Mahasiswa Unmul, Mahasiswa Universitas 17 Agustus (UNTAG), Masyarakat, Pemerintah dan Ormas.
Ketua RT 35 gang 8 Jalan Dokter Sutomo,Sauji menginginkan GSBB "Yuk Menata Samarinda" melibatkan seluruh lapisan masyarakat. "Selasa kemarin (2/12/2014) TNI sudah melakukan kerja bakti bersih bersih di sekitar jalan Dokter Sutomo gang 8 sampai ke jalan S Parman Samarinda, kemudian dilanjutkan GSBB. Kedepannya diharapkan pemerintah bisa bekerja sama dengan program TNI sehingga semua warga dan lapisan masyarakat seluruh kota digerakkan,''katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan seharusnya pemkot bersama masyarakat juga membersihkan, mengeruk lumpur dan sampah mulai Gang Nibung jalan Dokter Sutomo sampai dibawah Jembatan jalan Perniagaan dekat Pasar Segiri disitu dangkal, sungainya belok belok,kemudian tepatnya saat musim kemarau dikeruk jangan musim hujan. Disamping lumpur datang terus kita tidak kuat membersihkan karena Sungai tampak lebih dalam saat musim hujan,'' tambah warga yang menetap di jalan Dr Sutomo sejak 1977.
Sementara Ketua BEM KM UNMUL Haerdi Pratama Wijaya "Yuk Menata Samarinda" adalah sebuah gerakan sosial kemasyarakatan yang harus didukung secara berkelanjutan. "Harapanya Gerakan ini bisa diperluas bukan hanya untuk wilayah wilayah sekitaran Sungai Karang Mumus (SKM) tapi se Kota Samarinda.GSBB bukan momentum saja, butuh ketegasan dari pemerintah untuk membuat kebijakan mengatasi banjir.Yuk Menata Samarinda nanitnya akan jadi gerakan politik mempresure kinerja bapak Walikota selama 4 tahun kempimpinan, kami masih konsolidasi untuk aksi ke Balai Kota Samarinda," kata Haerdy. (nev)