Keluarga
Ajarkan si Kecil Menghargai Barang Miliknya
SEJAK anak masih kecil, orangtua sebaiknya sudah membiasakan untuk memberikan tanggung jawab untuk bebersih rumah.
TRIBUN KALTIM, CO - SEJAK anak masih kecil, orangtua sebaiknya sudah membiasakan untuk memberikan tanggung jawab untuk bebersih rumah. Mengajarkan anak tanggung jawab, terang Ine Indriani Aditya, M.Psi., Child Psychologist & Coach dari Psycoach, akan membuahkan beragam hal mulai dari kemandirian, kepercayaan diri, serta sikap lebih menghargai barang yang dimilikinya.
Bila hal ini tidak dibiasakan sejak kecil, tak jarang terjadi anak-anak tergantung untuk meminta pertolongan atau memberikan instruksi pada pengasuhnya. Misalnya saat hendak mengambil minum atau mainan.
"Harusnya anak sudah bisa mengambil dan meletakkan kembali mainan ke tempat asalnya. Agar ia mau melakukannya, tanamkan dengan adil. Misal, dalam keluarga masing-masing memiliki satu gelas yang menjadi tanggung jawabnya. Anak pun akan menjaga barangnya dan tidak memakai barang milik orang lain," ungkap Ine.
Bagaimana jika anak enggan melakukan pekerjaan rumah tangga karena tidak terbiasa melakukan hal tersebut? Jangan khawatir, Ine menegaskan, tidak ada kata terlambat. "Anak yang tak terbiasa melakukan ini, bisa jadi karena melihat ibunya suka memerintah ART atau pengasuh, sehingga anak pun meniru. Ingat, orangtua adalah contoh," ujar Ine.
Kebiasaan orangtua yang membentuk anak seolah-olah seorang "ratu" dengan mengizinkan Si Kecil menggantungkan kebutuhannya pada pengasuh, akan mengakibatkan buah hati tidak terbiasa bertanggung jawab, bahkan hingga dewasa.
"Ada juga orangtua yang berprinsip kalau ada ART, untuk apa anak yang melakukannya? Padahal, hal yang terlihat sepele ini akan berdampak saat anak besar."
Ketika anak dewasa, ruangnya untuk belajar memang semakin terbuka lebar. Sehingga, ada dua kemungkinan yang terjadi.
"Anak bisa belajar di lingkungan sekolah, saat kos, atau di lingkungan kantor sampai mindset dirinya berubah menjadi lebih bertanggung jawab. Atau sebaliknya, anak terbiasa berperilaku seperti bos layaknya di rumah," tandasnya.
Kesalahan Komunikasi
Kendala yang umum terjadi, anak enggan melakukan pekerjaan rumah tangga yang diberikan. "Apakah komunikasinya sudah efektif? Jangan sampai menyuruh anak membereskan kamar, tapi kamar orangtua dibereskan ART."
Selain itu, ada beberapa faktor kesalahan komunikasi dari orangtua yang menyebabkan terhambatnya upaya mengajarkan tanggung jawab pada anak.
Komunikasi Tidak Jelas
Orangtua ingin kamar anaknya selalu rapi, tapi tidak dijelaskan batasan rapi itu seperti apa. Jadi, coba katakan dengan kalimat yang konkret, contohnya, "Tolong mainan kamu dikembaikan ke tempatnya, ya, Nak."
Instruksi Bias
Anda meminta anak yang sedang menonton teve untuk membereskan kamarnya terlebih dulu. Alih-alih mengomel tentang kebiasaan anak menonton teve dan mengomentari kamarnya yang berantakan, sebaiknya beri instruksi dengan jelas. "Kamu mau membereskan mainan sekarang baru menonton teve dengan tenang, atau menonton teve dulu tapi 30 menit ke depan membereskan kamar?"
Orangtua Tidak Konsisten
Saat menyuruh anak membereskan tempat tidur dan Si Kecil bilang "Iya, nanti aku bereskan", jangan malah Anda atau ART yang membereskannya. Jika dibiasakan demikian, anak akan merasa tak perlu membereskan kamar.