Beri Tanggungjawab Anak Sesuai Usia

TRIBUN KALTIM, CO - TANGGUNG jawab pada anak dipengaruhi oleh usia dan perkembangan dirinya. Mengajarkan anak tanggung jawab, terang Ine, akan membuahkan beragam hal mulai dari kemandirian, kepercayaan diri, serta sikap lebih menghargai barang yang dimilikinya.

Bagaimana memberikan tanggung jawab sesuai usia anak , dan apa saja bentuk tanggung jawab yang bisa Anda tanamkan pada buah hati?

Usia 2 -5 Tahun
Ajarkan anak untuk membereskan mainan dan makan sendiri. Anak usia ini akan senang jika diberi kesempatan mencuci piringnya sendiri. Jangan buru-buru melarang. Beri saja piring dan gelas plastik khusus untuknya agar lebih aman.
Proses belajar ini harus dilakukan dalam suasana tenang dan luang. "Ajak, beri contoh, dan dampingi anak mencuci piring. Meski hasilnya tak bersih, tak masalah. Nanti, kan, bisa dicuci lagi. Jika situasi hatinya sedang tak bagus, tak usah dipaksa."

Usia 6 -9 tahun
Anak usia ini sudah bisa membereskan baju atau tempat tidur, memilih dan menyimpan buku pelajaran usai pulang sekolah, serta membiasakan diri matikan lampu atau teve usai digunakan. "Anak usia ini pun sudah bisa, kok, kebagian tugas mengepel. Kembali ke orangtua, apakah memberi kesempatan atau tidak?"
Selain itu, lihat kondisi lingkungan jika ingin meminta bantuan anak untuk belanja ke warung. Ini juga harus disertai pemahaman mengenai perlindungan diri.

Usia 12 -18 Tahun
Pada usia tingkat SMP hingga SMA, anak yang sebelumnya hanya ikut memotong sayuran saat ibu memasak, sudah bisa mulai melakukannya sendiri. Semua keperluan harian membereskan kamar dan barang-barang miliknya juga sudah harus ia kuasai.
"Anak usia ini juga sudah bisa mengatur keuangan dan punya tabungan dari uang harian atau bulanan yang diberikan. Anak sudah bisa bertanggung jawab menjaga uangnya dan belajar mengambil lewat ATM," ujar Ine.

Membantu Dahulu
Anda perlu melakukan beberapa cara saat memberikan tanggung jawab sesuai usia anak . Anak berusia di bawah tiga tahun, misalnya, biasanya tak lantas mengikuti saat seseorang menginstruksikan sesuatu padanya.
"Lihat dulu suasana hatinya seperti apa. Kalau belum siap, tidak bisa langsung dikerjakan atau dimintai melakukan sesuatu. Mungkin baru mencoba-coba saja," tambah Ine.
Kalaupun membantu membereskan mainan, misalnya, bukan berarti anak harus membereskan seluruhnya. Ajarkan dulu untuk membantu Anda memasukkan satu per satu boneka ke dalam boks mainannya. Berikan tugas ini sejak dini, tambah secara perlahan hingga tanggung jawabnya terus bertambah.