Pasar Modal
Optimistis BEI Targetkan Transaksi harian Capai Rp 7 Triliun
Rata-rata frekuensi harian sebanyak 240.717 kali. Adapun rata-rata volume transaksi mencapai 7 miliar unit saham.
TRIBUNKALTIM.co, JAKARTA - Jumat (30/1) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,5% ke level 5.289,40. Dalam sebulan terakhir, indeks saham naik 1,19%.
Nilai rata-rata transaksi harian, baik di pasar reguler maupun negosiasi sepanjang Januari 2015 mencapai Rp 6,5 triliun. Rata-rata frekuensi harian sebanyak 240.717 kali. Adapun rata-rata volume transaksi mencapai 7 miliar unit saham.
Angka-angka ini menunjukkan bahawa menutup bulan pertama tahun 2015, aktivitas pasar modal dalam negeri mulai ramai. Tahun ini, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 7 triliun.
Proyeksi itu tumbuh sekitar 16,8% dari rata-rata transaksi harian sepanjang Januari hingga Desember 2014 senilai Rp 5,99 triliun. "Target Rp 7 triliun di akhir tahun ini tampaknya tak akan sulit dicapai," ujar Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, kemarin.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, berpendapat, kondisi ekonomi dan politik nasional yang cukup stabil belakangan ini membuat para investor antusias terhadap pasar modal dalam negeri. "Pemerintah menunjukkan kemampuannya menjaga stabilitas ekonomi," ujar dia.
Menguatnya tingkat kepercayaan investor terlihat ketika terjadi gesekan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mabes Polri. Meskipun permasalahan tersebut mencuat, investor asing malah sempat mencatatkan pembelian bersih atau net buy hingga Rp 1,6 triliun di BEI.
BACA JUGA: Saham mulai Dilirik Anak Muda Kaltim untuk Investasi
Target emiten baru Satrio menambahkan, angka rata-rata transaksi harian menunjukkan investor mulai terbiasa dengan aturan baru di BEI. Aturan tersebut antara lain mengenai jumlah satu lot saham yang berlaku mulai awal tahun 2014. Kini, satu lot setara dengan 100 unit saham.
Sebelumnya, satu lot berisi 500 unit saham. Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter menyatakan, nilai rata-rata transaksi harian di bursa saham pada bulan Januari terbilang wajar. Hal tersebut sejalan dengan kenaikan IHSG. "Target rata-rata transaksi harian yang meningkat menjadi Rp 7 triliun tahun ini pun sejalan dengan target IHSG kami di level 6.350," papar dia.
Namun, Jhon berharap BEI tidak hanya berpatok pada kenaikan rata-rata transaksi harian. BEI juga harus mengejar target emiten baru pada tahun ini. Maklum, pasar modal di Indonesia masih kalah ramai dibandingkan negara lain di Asia, seperti Malaysia dan Singapura.
BACA JUGA: Sumber Daya Manusia di Dunia Pasar Modal masih Langka
Padahal, jumlah perusahaan di Indonesia terus bertambah. Menurut Jhon, investor tidak peduli dengan rata-rata transaksi harian. Investor justru lebih melihat pada kondisi fundamental perusahaan. Kenaikan harga saham juga tidak selalu positif bagi investor. Kenaikan harga menyebabkan saham menjadi semakin mahal.
William yakin, investor akan semakin antusias di tahun ini. Salah satu pendukungnya adalah kinerja positif emiten selama tahun 2014. Hal ini terlihat dari sebagian emiten yang telah merilis laporan keuangan di tahun 2014, seperti PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BBNI).
Hingga akhir tahun 2015, William memprediksikan, rata-rata transaksi harian di bursa saham terus bertumbuh sehingga memenuhi target BEI, yakni sebesar Rp 7 triliun per hari. Bahkan bisa saja nilainya lebih tinggi lagi. Sebab, selain kondisi ekonomi berpeluang membaik, target BEI untuk menggaet 32 emiten baru tahun ini diyakini memicu transaksi di bursa semakin ramai.