Travelling

Video - Di Labuan Cermin, Ikan Laut dan Air Tawar Hidup berdampingan

Labuan Cermin, dianggap warga setempat merupakan danau. Namun bila dilihat saksama, Labuan Cermin merupakan teluk.

Penulis: Martinus Wikan |

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Labuan Cermin, dianggap warga setempat merupakan danau. Namun bila dilihat saksama, Labuan Cermin merupakan teluk, dimana air di kawasan tersebut terpengaruh dengan pasang surut air laut.

Letak Labuan Cermin ini berada di Kecamatan Biduk biduk, merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Jaraknya sekitar 250 km dari ibukota Kabupaten Tanjung Redeb, tepatnya lebih dekat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur.

Labuan Cermin memiliki keunikan tersendiri. Air laut tidak bercampur dengan air tawar. Bahkan, air tawar berada di permukaan, sementara air laut berada di dasar. (BACA: Danau Labuan Cermin Mulai Terganggu).

Perbatasan dua macam air tersebut ditandai dengan lapisan (layer). Air tawar telihat sangat jernih dan bening, sementara air laut terlihat putih keruh. Perbatasan dua daerah itu tampak seperti minyak akibat percampuran dua berat jenis air tersebut.

Kawasan Labuan Cermin masih sangat asri. Di sekitar danau masih tertutup berbagai jenis pepohonan rimbun seperti pohon bengkirai, ulin, dan beberapa tanaman hutan, juga karst atau gunung kapur. Air tawar di bagian atas sengat terasa dingin dan sejuk.

Di dalam danau terdapat sekitar 20 jenis ikan air laut dan tawar. Ikan-ikan yang akrab di telinga, seperti kakap, ikan putih, bawal, terdapat di danau ini. Begitu pula ikan sejenis bandeng yang belum diketahui namanya, yang jumlahnya hingga ribuan, terdapat di danau tersebut. Tidak ada orang yang menangkap ikan tersebut karena untuk kelestarian.

Bahkan kedua jenis ikan yang berbeda tersebut, selalu berenang hingga melintasi batas antara air laut dan air tawar. Dua jenis ikan tersebut mengelilingi danau yang memiliki diameter sekitar 60 meter dengan kedalaman sekitar 18 meter.

Tidak mudah menuju Kecamatan Biduk-biduk, karena membutuhkan waktu sekitar enam jam hingga delapan jam perjalanan dari Tanjung Redeb. Untuk menuju ke Kecamatan Biduk-biduk ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua, dengan melewati jalan aspal dan jalan tanah atau jalan logging. (BACA: 940 Hektare Kawasan Labuan Cermin tak Boleh Diganggu)

Bisa juga dengan menggunakan kapal, namun agar dapat tiba di Biduk-biduk, semua tergantung dari pasang surut air laut, karena kalau kapal besar harus menunggu air pasang agar dapat ke daerah Labuan Cermin.

Sepanjang jalan, kita akan mendapati kawasan hutan yang masih lebat dan sungai yang masih jernih, termasuk jalan kebun sawit. Namun bila dari Kutai Timur dapat ditempuh melalui Bengalon menuju Sangkulirang, karena dua kawasan ini merupakan berbatasan langsung dengan Kecamatan Biduk-biduk.

Namun bila kita masuk dari Kutai Timur, kita akan melewati jalur perusahaan HPH. Bila hujan, jalan menjadi licin dan berlumpur. Saat memasuki kawasan perbatasan, kendaraan harus menyeberangi sungai dengan alat transportasi kapal fery kayu. (*)

Menuju Biduk Biduk
- Balikpapan Berau (darat sekitar Rp 300 ribu. Udara sekitar Rp 700 ribu)
- Tanjung Redeb - Biduk-biduk Rp 150 ribu - Rp 250 Ribu (bisa carter)
- Kutim Biduk-biduk Rp 200 ribu - Rp 250 ribu
- Menginap di Biduk-biduk per malam per orang Rp 80 Ribu
- Sewa kapal dan guide di Labuan Cermin Rp 60 ribu hingga Rp 150 ribu (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved