TRIBUNKALTIM.CO - Kalangan ibu-ibu rumah tangga kini menghadapi kekhawatiran saat membeli beras. Gara-garanya, kebutuhan pokok itu bermasalah, karena sebagian beras bermerk dan mahal dicampur atau dioplos dengan beras murah yang kualitasnya rendah.

"Ya, kami khawatir beras yang dijual di pasaran dengan merek tertentu. Rupanya sudah dioplos dari distributor," kata Nanda, salah seorang warga Palangka, Kalimantan Tengah, Rabu (18/3/2015).

Rabu ini, polisi menemukan tindakan tak terpuji, UD Husna Palangkaraya selaku distributor beras didatangi Polresta Palangkaraya karena diduga mengoplos beras bermerk dengan beras yang biasa disalurkan Badan Urusan Logistik (Bulog). Pelakunya distributor beras.

Jajaran Polresta Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pun menggerebek gudang beras oplosan milik H Patur Rahman, sang distributor beras. Beras oplosan Patur ternyata sudah dijual ke banyak warung di Palangka. (Baca juga: Biar Enak, Supriyanto Campurkan Raskin dan Beras Pasaran)

Terkait terbongkarnya tindakan curang tersebut, Kabulog Kalteng Taufan Akib mengatakan beras Bulog yang dioplos distributor beras di Palangkaraya bukan berasal dari beras Bulog Kalimantan Tengah. Beras dibeli tersangka dari Bulog Banjarmasin, Kalsel.

"Kami tidak menjual beras premium Bulog, karena yang ada di gudang kaimi hanya jenis medium dan beras lokal. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh polisi, ternyata beras Bulog yang dioplos oleh pedagang di Palangkaraya itu merupakan beras Bulog yang dibeli dari pedagang di Kalsel," kata Taufan.

Apakah beras oplosan sejenis ada beradar di Kalimantan Timur atau Kalimantan Utara?