Kesehatan

Brain and Spine Center Surabaya Punya 'Duta' di Hongkong

Brain and Spine Center(BSC)Surabaya telah melebarkan sayap pelayanan kesehatan otak dan saraf

Tribun Kaltim/priyo suwarno
(Kiri ke Kanan) Ny Nancy Sinatra, dr M. Sofyanto Sp.BS, DR Lilih Dwi Prayitno, Ny Chen Chung Cih warga Hongkong yang menjadi representative (Duta) BSC untuk wilayah Hongkong. 

SETELAH memiliki 13 perwakilan di dalam negeri, kini Brain and Spine Center (BSC) berpusat di Surabaya melebarkan sayap pelayanannya di luar negeri. Hongkong menjadi wilayah pertama, sekaligus memberikan kehormatan kepada Ny. Chen Chung Cih, 68, menjadi 'duta' BSC di kawasan Kepala Naga Republik Cina itu.

Ketua Brain and Spine Community, Dr Lilih Dwi Prayitno, M.MT mengangkat  Ny Chen sebagai sebagai 'Duta BSC' di Hongkong berlangsung di Gedung Regal Lantai 16, Causeway Bay, Hongkong, Jumat (17/4) saat ahli bedah saraf mikro dari BCS dr M. Sofyanto, Sp.BS bersama dr Gigih Pramono, Sp.BS menjadi narasumber pada acara seminar tentang teknologi bedah saraf mikro key hole surgery.

Operasi saraf menggunakan teknik ini tanpa perdarahan, hanya berlangsung 45 menit, sehari setelah operasi pasien bisa meninggalkan rumah sakit, tanpa efek sampingan. Seminar itu diikuti sekitar 100 peserta itu juga dihadiri oleh Konsul Jenderal Hongkong dan Macau, Chalief Akbar.

Ny Chen adalah warga Qdi Vancouver Mansion 6 Kingston Street Causeway Bay Hongkong adalah mantan penderita trigeminal neuraligia (TN), perlengketan antara saraf nomor lima dengan pembuluh darah yang berada di belakang otak kecil.

Akibat kortsluiting antara saraf dengan pembuluh darah ini membuat dirinya mengalami nyeri wajah dan sakit kepala luar biasa. Hidupnya sungguh menderita. Tercatat saat ini sudah ada 16 pasien dari Hongkong yang berobat ke BSC Surabaya.

Perempuan kelahiran Surabaya itu kuliah di Beijing, tetapi kemudian menjadi warga Hongkong. Dia menderita TN, sehingga kepala sakit luar biasa. Kehidupanya tersiksa lebih dari 15 tahun. Dia sembuh setelah menjalani operasi menggunakan teknik key hole surgery di BSC Surabaya tahun 2014 silam.

Sebagai seorang warga negara di negeri Hongkong yang kaya raya, serta memiliki reputasi kesehatan luar biasa, Ny Chen bisa mendapatkan pelayanan kesehatan sangat memadai. Dia pun keliling Hongkong untuk melakukan pemeriksaan, konsultasi untuk mengatasi penyakitnya.

"Saya sudah keliling ke 12 dokter. Kok belum ada satu pun yang bisa menyelesaikan penyakit saya. Sudah ada dua gigi saya dicopot pun tidak mengurangi rasa sakit ini," kata Ny Chen bercerita.

Dirinya semakin tertekan, ketika mendengar kabar ada seorang polisi bunuh diri dengan cara meledakkan kepalanya menggunakan pistol. Berita itu ia baca dari sebuah koran terbitan Hongkong.

Polisi tersebut mengakhiri hidupnya karena tidak tahan menderita sakit nyeri di wajah dan kepala secara terus menerus. Mirip dengan apa yang dia rasakan. Karena penyakitnya tak kunjung sembuh, polisi itu mengakhiri hidupnya secara tragis.

Hidupnya makin tertekan dan tertindih stres berat. Di balik itu ada hikmah. Dia pun mengontak sahabatnya Nancy Sinatra, 68, yang tinggal di Surabaya. Kepadanya dia menceritakan keluh kesah tentang penderitaannya.

Nancy berdasarkan pengalamannya sendiri memberi saran kepada Chen, agar segera berangat ke Surabaya, "Wis ojok suwe-suwe, operasi di Surabaya. Aku ada dokter hebat. Aku ini sudah sembuh dioperasi oleh Dokter Sofyan," kata Nancy ketika bertelepon kepada Ny Chen.

Karena keinginan sembuhnya luar biasa, maka Ny Chen pun diam-diam berangkat ke Surabaya. Kepada suami dan anaknya dia hanya pamit ingin berlibur ke Indonesia, "Soalnya kalau saya izin mau operasi pasti dilarang. Keluarga khawatir kalau operasi saraf seperti ini kalau tidak lumpuh, ya mati. Orang dokter di Hongkong saja tidak berani mengoperasi, ini kok malah operasinya di Surabaya," kata Ny Chen di depan peserta seminar.

Sukses menjalani operasi, Ny Chen pulang. "Nih, saya sudah sembuh!" begitu katanya kepada suami dan keluarganya. Sejak itulah, Ny Chen bisa hidup secara normal, sehat tidak ada lagi keluhan berat di kepalanya.

Meski usianya sudah hampir 70 tahun, kini Ny Chen bisa beraktivitas bebas sama dengan yang lainnya. Ia sembuh, senang dan berbahagia.

Setahun setelah menjalani operasi dia punya inisiatif agar tim bedah saraf dari BSC bisa melakukan gathering dan seminar kepada warga di Hongkong, "Saya yakin banyak warga Hongkong menderita pernyakit seperti saya. Jadi perlu mendapatkan informasi secara langsung dari BSC," kata wanita itu.

Dia pun mempersiapkan diri menjadi panitia seminar BSC di Hongkong, termasuk menyiapkan gedung seminar dan dia berhasil mengundang sekitar 100 orang peserta seminar yang dilaksanakan di Gedung Regal, Hongkong. (priyo suwarno)

Keunggulan Key Hole Surgery:
* Tidak ada perdarahan
* Operasi hanya membutuhkan waktu 45 menit
* Tanpa efek samping
* Sehari setelah operasi pasien bisa meninggalkan rumah sakit

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved