Berita Video
Dokter India Sukses Transplantasi Dua Tangan Kapten Afghanistan
Dua tangan seorang kapten Afghanistan hancur terkena bom, akhirnya berhasil mendapat donor dan ditransplansi di India. Kini sudah punya tangan baru.
TRIBUNKALTIM.CO - TERJADI keajaiban medis, seorang tentara korban ledakan bom berhasil mendapatkan tangan baru lewat operasi transplantasi tangan dari korban kecelakaan.
Seperti diwartakan situs mirror.co.uk, prajurit ini benar-benar mendapat pertolongan medis yang ajaib.
Dia mengalami cacat di kedua tangannya akibat ledakan bom dan berhasil dipulihkan melalui transplantasi tangan oleh tim medis India.
Kini dia sedang melatih otot-otot tangannya agar bisa bergerak fleksibel, terutama untuk menggerakan jarinya pasca- transplantasi ganda.
Beruntung, saat itu ada pedonor organ yang baik hati, yang diidentifikasi sebagai Mr T Joseph, korban kecelakaan mobil yang fatal pada awal tahun ini. Pada saat terakhir akan menghembuskan napas, dia berpesan akan menyumbangkan seluruh tubuhnya bagi siapapun yang membutuhkan.
Tahun 2012 silam, Abdul Rahim (30 tahun), seorang tentara berpangkat kapte di Afghanistan berusaha meledakan tambang di perbatasan negara, namun sayang bahan peledak mengenai wajah dan menghancurkan kedua tangannya.
Pada tanggal 10 April tahun ini, dia mendapat pertolongan lewat operasi transplantasi kedua tangannya, melibatkan 20 ahli tim ahli bedah yang melaksanakan pembedahan selama 15 jam.
Operasi awal itu sangat kompleks, untuk menyambungkan tangan dari kedua tangan Mr Yusuf, dengan harapan Abdul Karim kelak bisa mengendalikan dan menggunakan jari-jarinya.
Kapten Rahim diberi pil untuk membantu menekan sistem kekebalan tubuhnya untuk mencegah tubuhnya menolak tungkai baru.
Dr Subramania Iyer mengatakan: "Operasi itu diperlukan untuk menyambung dua tulang, dua arteri, vena dan 14 tendon. Obat-obatan penekan kekebalan dimulai sebelum dimulainya operasi dan dilanjutkan."
Transplantasi, dilakukan di Amrita Institute of Medical Sciences, Kochi, India, merupkana tindakan medis yang sukses besar.
Sekarang Kapten Rahim sedang menjalani latihan dan fisioterapi agar mampu menggerakan tangannya untuk tugas-tugas sederhana. Untuk pertama kalinya sejak kejadian itu, ia sekarang sudah dapat menulis, minum segelas air dan menggunakan telepon genggam.
Kapten Rahim mengatakan IBN News: "Saya sangat senang bahwa setelah sekitar tiga tahun aku punya tangan saya sendiri. Saya berterima kasih kepada para dokter dan donor.Pada awalnya saya tidak tahu transplantasi tangan itu apa mungkin? Saya pikir hidup saya sudah berlalu. Aku sangat bahagia dan berpikir itu lebih baik mati daripada hidup seperti ini." (priyo suwarno)