KPK

Jokowi Tunjuk 9 Perempuan Panitia Seleksi KPK, Tanpa Laki-laki

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (21/5/2015).

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara penyerahan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kantor Pos Kampung Melayu, Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu (13/5/2015). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk Panitia Seleksi (pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (21/5/2015).

Pansel terdiri dari sembilan orang anggota dari berbagai latar belakang. Sembilan orang yang ditunjuk Jokowi semuanya perempuan.

Jokowi berharap pansel ini dapat menghasilkan komisioner KPK yang berintegritas untuk menggantikan komisioner yang akan segera mengakhiri masa tugasnya pada akhir 2015 mendatang.

Baca juga: Ekonom Lulusan Amerika Pimpin Tim 9 Wanita Pansel KPK

 
Destri Damayanti, ahli ekonomi keuangan dan moneter (Ketua merangkap anggota) (facebook)

"Saya berharap komisioner yang terpilih nanti memiliki kemampuan yang lengkap, yang mampu memperkuat kelembagaan KPK dan yang mampu meningkatkan sinergi KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya dalam rangka membangun sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi," ujar Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Baca: Bambang: Presiden tak Perlu Bentuk Pansel KPK

Jokowi tidak menjawab pertanyaan wartawan mengapa semua yang dipilih berjenis kelamin perempuan. Seusai memberikan pernyataan kepada pers, dia langsung berjalan menuju pesawat kepresidenan untuk bertolak ke Malang.

Berikut adalah sembilan anggota Pansel KPK:

1. Destri Damayanti, ahli ekonomi keuangan dan moneter (Ketua merangkap anggota)
2. Enny Nurbaningsih, pakar hukum tata negara (Wakil Ketua merangkap anggota)
3. Harkristuti Harkrinsowo, pakar pidana hukum dan HAM
4. Betty Alisjahbana, ahli IT dan manajemen
5. Yenti Garnasih, ahli hukum pidana, ekonomi, dan pencucian

6. Supra Wimbarti, ahli psikologi SDM dan pendidikan
7. Natalia Subagyo, ahli tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi
8. Diani Sadiawati, ahlli hukum dan perundang-undangan
9. Meuthia Ganie Rochman, ahli sosiologi (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved