Ramadhanku
Jual Kue Berbuka, Ning Bawa Pulang Rp 200.000 per Hari
Setiap hari, setelah menunaikan sholat Ashar, ia langsung menuju kawasan Pasar Sangatta Lama yang menjadi pusatnya pedagang kuliner berbuka.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Bulan Ramadhan tak hanya bulannya melakukan ibadah dan mendekatkan diri dengan sang pencipta. Tapi juga bulan untuk meraup rezeki dari manisnya hidangan berbuka.
Maklum, dalam bulan ini, warga akan tumpah ruah ke jalan di sore hari, khusus untuk mencari makanan dan minuman untuk berbuka.
Para pedagang pun tak mau ketinggalan menjajakan beragam kue, baik kue tradisional maupun kue modern dengan kemasan semenarik mungkin dan harga yang terjangkau.
Satu di antara pedagang yang memanfaatkan momen Ramadhan untuk mengais rejeki adalah Ning, warga Kecamatan Sangatta Selatan.
Setiap hari, setelah menunaikan sholat Ashar, ia langsung menuju kawasan Pasar Sangatta Lama yang menjadi pusatnya pedagang kuliner berbuka. (Baca juga: Camat Minta Pasar Rantau Pulung Segera Terealisasi)
Ia membuka lapak sepanjang 2 meter. Ia menyajikan beragam kue yang sudah dikemas dalam plastik mika. Tak semua kue merupakan hasil tangannya, tapi kebanyakan justru diantar oleh si pembuat untuk dijualkan oleh Ning.
“Alhamdulillaah, setiap hari habis saja kuenya. Hampir semua diminati. Tidak hanya yang manis saja, tapi juga yang gurih, seperti gorengan. Satu kemasan berisi empat atau lima kue, sengaja dijual Rp 5.000. Supaya mudah menghitungnya saja. Kalau mau beli satuan juga ada. Tapi tidak banyak macamnya,” ungkap Ning.
Dari menjual kue di bulan Ramadhan, Ning mengaku bisa membawa pulang untung sekitar Rp 100.000-Rp 200.000 per hari. “Kalau habis bisa sampai Rp 200.000 sehari. Banyak sudah itu. Setiap tahun, saya selalu jualan kue kalau bulan Ramadhan. Karena untungnya lumayan,” kata Ning. (*)