Pohon Madu Jadi Daya Tarik di Kedang Ipil

Satu sarang lebah bisa menghasilkan 15-20 liter madu. Satu liter madu dijual seharga Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu.

Penulis: Rahmad Taufik |
TRIBUN KALTIM / RAHMAD TAUFIK
Pohon Jelemu menjulang setinggi 50 meter. Rantingnya bercabang-cabang. Pohon itu berusia lebih dari 300 tahun, terletak di pinggir sungai, 100 meter dari rumah warga di perkampungan Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kukar. 

TRIBUNKALTIM.CO - SEBUAH Pohon Jelemu menjulang setinggi 50 meter. Rantingnya bercabang-cabang. Pohon itu berusia lebih dari 300 tahun, terletak di pinggir sungai, 100 meter dari rumah warga di perkampungan Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kukar.

Pohon ini tetap lestari dengan batang yang kokoh. Di beberapa rantingnya, ada sekitar 160 sarang lebah yang menghasilkan madu berkualitas tinggi.

Satu sarang lebah bisa menghasilkan 15-20 liter madu. Satu liter madu dijual seharga Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu.

"Hanya satu pohon jelemu ini yang menjadi tempat sarang lebah," kata Kuspawansyah, Kepala Desa Kedang Ipil.

Pohon Jelemu ini dimiliki oleh seseorang. Hasil madunya paling banyak dinikmati oleh ahli warisnya. Pembagian hasilnya melibatkan ketua adat setempat. Dalam setahun, panen madu bisa dinikmati sebanyak 3 kali. "Panen madu ini tergantung musim kembang. Paling tidak, setahun 3 kali panen," tuturnya.

Pohon Jelemu tergolong pohon yang sudah langka. Masyarakat sering memanfaatkan pohon ini sebagai kayu bakar.

Saat ini pohon jelemu tersisa antara 8-10 pohon di Kedang Ipil. Namun satu pohon saja jadi tempat sarang lebah. Untuk mengambil madu, sebelumnya pemanjat melakukan pengasapan untuk mengusir lebah. Setelah itu, madunya diambil dan diolah. Para pemanjat menggunakan tali pengaman agar mereka tidak terjatuh dari pohon.

Madu dari Kedang Ipil ini dipasarkan ke wilayah Tenggarong, Samarinda hingga Balikpapan. Bahkan, seorang wisatawan pernah membawa madu ini ke Jakarta.

Madu Kedang Ipil memiliki kekhasan dari warnanya yang agak hitam. Madu ini dipercaya berkhasiat menyembuhkan segala macam penyakit, mulai batuk, radang tenggorokan, asma, menurunkan berat badan, menambah energi, mengurangi risiko kanker, mengurangi risiko serangan jantung, mengobati penyakit asam lambung.

Pada perhelatan Erau kemarin, beberapa produk madu dari Kedang Ipil juga dipamerkan. Pohon madu di Kedang Ipil menjadi daya pikat tersendiri bagi pengunjung atau wisatawan.

"Kami akan mengelola Pohon Madu ini secara mandiri dan menjadikannya sebagai bagian dari objek wisata di Kedang Ipil, selain air terjun tentunya," ucap Kuspawansyah. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved