Tanpa Neymar, Brasil Menanti Tuah Dua Raja
Estadio Municipal de Concepcion bakal menjadi saksi terkait sukses atau tidaknya misi balas dendam Brasil.
TRIBUNKALTIM.CO - Pertemuan terakhir dengan Paraguay menghadirkan kenangan pahit buat Brasil. Pada perempat final Copa America 2011, Selecao mesti mengepak koper lantaran mereka kalah adu penalti 0-2 dari tim beralias La Albiroja (Si Putih-Merah) itu.
Berselang empat tahun, Brasil dan Paraguay kembali dipertemukan dalam turnamen dan fase yang sama. Estadio Municipal de Concepcion bakal menjadi saksi terkait sukses atau tidaknya misi balas dendam Brasil.
“Pada Copa America terakhir, kami disingkirkan Paraguay. Namun, saya berharap hasil yang berbeda kali ini,” ujar pemain sayap Brasil, Willian, di situs resmi Copa America 2015.
“Semoga kami sanggup memainkan laga dengan cara yang kami sukai, yakni dengan sukacita dan tanggung jawab serta mampu mengalahkan rival yang rumit,” kata pilar Chelsea tersebut.
Terdapat dua alasan kenapa Brasil boleh yakin bahwa hasil minor empat tahun silam tak lagi berulang di perempat final Copa America 2015. Faktor pertama adalah keberadaan Robson de Souza alias Robinho. Pemain berjulukan Rei das Pedaladas (raja stepover) itu telah membuktikan bahwa dirinya sanggup menambal lubang yang ditinggalkan Neymar Jr. (skorsing empat laga).
Ketika Brasil menekuk Venezuela 2-1 pada partai terakhir Grup C, Robinho menampilkan performa istimewa. Selain mengukir sebiji assist ia terlihat begitu prima menjalankan peran sebagai distributor bola sekaligus kreator serangan. Level kepercayaan diri eks pemain Real Madrid, Manchester City, dan Milan itu bakal kian bertambah jika menilik arena laga perempat final Copa America 2015 versus Paraguay.
Estadio Municipal de Concepcion meninggalkan memori manis buat Robinho. Stadion berkapasitas 30.448 tempat duduk itu menjadi arena seluruh partai Kualifikasi Olimpiade 2004 Grup A Zona Conmebol. Kala itu, Robinho sukses mempersembahkan tiga gol dalam empat laga bareng Brasil. Salah satu tim yang dibobol Robinho pada waktu itu adalah Paraguay.
“Sulit untuk selalu bisa mencetak gol. Namun, saya senang dengan performa terkini dan berharap agar dapat terus bermain baik. Saat yang tepat untuk berkembang di kompetisi ini adalah sekarang,” tutur Robinho kepada Globoesporte.
Arsitek, Paraguay, Ramon Diaz, sadar betul bahwa lini serang Brasil tetap menyimpan potensi hebat sekalipun tak diperkuat Neymar. Pada sesi latihan Jumat (26/6) kemarin, Diaz memfokuskan kepada sinkronisasi pergerakan para penggawa defensif Paraguay.
La Albiroja diprediksi bakal menurunkan enam pemain berkarakter bertahan guna meredam daya ledak Brasil. Kuartet bek Paraguay akan dibentengi oleh sepasang gelandang jangkar: Edwin Aranda dan Victor Caceres.
Spesialis Penalti
Menilik rencana permainan yang disiapkan Diaz tersebut, bukan tak mungkin skor 0-0 seperti empat tahun silam bakal kembali tercipta. Hanya, kini Brasil boleh merasa lebih percaya diri andai laga terpaksa harus ditentukan via adu penalti. Keberadaan Jefferson di bawah mistar gawang bisa menghadirkan rasa aman bagi personel Selecao.
Jefferson punya catatan bagus dalam hal mematahkan eksekusi lawan dari titik putih. Dalam 386 partai bersama Botafogo, ia terhitung 18 kali melakukan penyelamatan penalti (14 di waktu normal dan empat di babak adu penalti).
Kepiawaian tersebut juga sudah ditunjukkan Jefferson di level timnas. Kendati baru mengukir 20 penampilan bareng Brasil, kiper 32 tahun itu sudah dua kali mengamankan penalti. Penyelamatan pertama ia lakukan di laga uji coba melawan Meksiko (2-1) pada 2011. Waktu itu Jefferson sukses menepis sepakan penalti Andres Guardado.
Cerita lebih heboh terjadi pada Oktober tahun silam tatkala Brasil menaklukkan Argentina 2-0, juga dalam partai persahabatan. Jefferson secara tenang membaca arah tendangan penalti Lionel Messi! Brasil jelas sangat menantikan tuah sepasang raja mereka, yakni Robinho (raja stepover) dan Jefferson (raja penahan sepakan penalti). (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/robinho_20150627_234045.jpg)