Kampung Tenun Digital, Dorong Penjualan Pengrajin hingga ke Mancanegara
Tampak beberapa etalase terbuat dari kaca berada di sana, memamerkan bentuk karya kreativitas. Mulai dari sarung, pakaian, hingga pernak pernik
Penulis: Nevrianto |
Ilustrasi penenun sarung Samarinda
"Bahannya kalau dari benang emas saya jual Rp 700.000, pengerjaan sampai seminggu. Tapi, kalau belang Hatta, bisa Rp 350.000 sampai Rp 700.000, tergantung motif," sebutnya.
Dia berharap, dengan adanya kampung tenun digital, bisa meningkatkan lagi omzet penjualannya dan dikenalkan di seluruh Indonesia.
"Harapan saya supaya sarung tenun Samarinda ini bisa dikenal banyak masyarakat dan dagangan saya semakin laris," harapnya. (*)