Berita Video
VIDEO – Inilah Bulan Ramadhan di Tiongkok
Menurut mereka berkumpul di Xinjiang Institut Agama Islam, kegiatan hukum keagamaan dihormati sepenuhnya di sini.
Penulis: Martinus Wikan | Editor: Martinus Wikan
TRIBUNKALTIM.CO - Seperti banyak umat Muslim beibadah puasa dari fajar hingga senja di bulan suci Ramadhan, meskipun masih melakukan pekerjaan harian, seperti yang dilakukan para pekerja di di Urumqi, ibukota Xinjiang Uygur, Tiongkok.
Tiga minggu sejak Ramadan dimulai, Mahira Matsidik, seorang pekerja dari Armen Muslim Food Group, selalu melakukan pekerjaan disamping penggorengan.
(Simak juga: VIDEO – Begini Aksi Pencurian BBM di Tiongkok)
"Saya bekerja delapan jam sehari. Sini ini panas. Pada dua hari pertama itu sulit, tapi aku sudah melakukan ini selama bertahun-tahun. Ini agama saya."
Banyak perusahaan makanan dan minuman di Xinjiang melihat kenaikan permintaan selama Ramadhan. Banyak orang memilih untuk tidak memasak setelah puasa yang panjang. Hal ini memaksa pemilik restoran untuk menjaga pintu mereka terbuka dan karyawan mereka bertugas.
Menurut mereka berkumpul di Xinjiang Institut Agama Islam, kegiatan hukum keagamaan dihormati sepenuhnya di sini.
"Agama Islam tidak memaksa pengikutnya untuk berpuasa. Setiap pengikutnya dapat memutuskan berdasarkan kondisi mereka sendiri. Sebagai contoh, Al-Quran mengatakan orang-orang yang sakit dapat memilih untuk tidak berpuasa. Ini keputusan pribadi," kata Abdukahar Mahsut, guru Xinjiang Institut Islam.
Ramadan berakhir pada 18 Juli Sampai saat itu, iman dan bisnis akan terus bekerja sama.