Breaking News

Lebaran dan Mudik

Asyiknya Naik Odong-odong Laut

Dan masyarakat sekitar menyebutnya sebagai odong-odong laut.

TRIBUN KALTIM / AMANDA LIONY
Agus sedang memarkir odong-odong laut sesaat setelah membawa penumpangnya berkeliling Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Odong-odong biasa dikenal sebagai hiburan anak-anak, menyerupai kendaraan yang terdiri dari sepeda mini yang disusun dan dikendalikan dengan alat tertentu sehingga bisa bergerak.

Serta dilengkapi dengan suara musik yang keluar melalui speaker.

Namun, itu adalah odong-odong yang biasa ada di perumahan atau di pinggir jalan.

Yang ini, odong-odong berbeda, sama halnya dengan perahu menggunakan premium sebagai bahan bakarnya dan hanya bisa dikendarai hanya di laut atau di kawasan perairan.

Dan masyarakat sekitar menyebutnya sebagai odong-odong laut. (Baca juga: Keindahan Pantai Kelapa yang Sedikit Butuh Polesan)

Odong-odong laut ini bisa anda temui di kawasan wisata Pantai Manggar Segara Sari, di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Selatan.

Adalah Agus (35), seorang pengemudi odong-odong laut, mengungkapkan, sebenarnya itu adalah kendaraan layaknya perahu, dengan susunan kursi untuk para penumpang dan dilengkapi dengan rompi pelampung.

Masyarakat sekitar pun menyebutnya odong-odong. "Odong-odong atau perahu ini maksimal untuk 8-10 orang. Bahan bakar yang digunakan hanya bensin saja, yang jelas kami melayani pengunjung dengan sekali putaran," ungkap Agus sambil menunggu pengunjung yang datang. (Baca juga: Pantai Manggar Dipadati 30 Ribu Pengunjung )

Saat weekend maupun hari libur nasional, Agus memasang tarif sebesar Rp 10 ribu per orang. Penumpang akan dibawanya mengeliling pantai Manggar, dengan panjang perjalanan dari titik start kurang lebih sejauh 500 meter.

Agus tak bekerja sendiri, dirinya dibantu oleh sang keponakan laki-laki. Saat beroperasi, Agus mampu meraih untung sekitar Rp 500 ribu, namun saat libur Lebaran seperti sekarang dirinya bisa meraih pendapatan sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta.

Namun, pendapatan yang diperoleh tersebut bukan sepenuhnya milik Agus.

"Kendaraan ini ada pemiliknya, jadi setiap pendapatan hanya bisa memperoleh sekitar Rp 200 ribu. Seperti kemarin yang ramai, sehari saya memperoleh Rp 350 ribu," tutur pria yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang sekuriti tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved