Kebakaran Hutan

Pejabat Kementerian Lingkungan Hidup Disambut Api

Kawasan Wisata Alam (KWA) Bukit Bangkirai, Samboja, Kukar ramai dikunjungi wisatawan lokal untuk menikmati sejuknya rimba dari Canopy Bridge.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
tribunkaltim.co/cornel dimas satrio kusbianto
Ilustrasi. Pemadaman kebakaran hutan yang terjadi di areal hutan Bangkirai. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kawasan Wisata Alam (KWA) Bukit Bangkirai, Samboja, Kukar ramai dikunjungi wisatawan lokal untuk menikmati sejuknya rimba dari Canopy Bridge, Rabu (14/10/2015).

Libur Tahun Baru Islam juga dimanfaatkan Kabid Evaluasi dan Tindak Lanjut Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ekoregion Kalimantan Sasmita Nugroho meninjau lokasi terbakarnya hutan lindung.

Sasmita bersama rombongan aktivis lingkungan hidup BEM Care dan awak Tribunkaltim.co berkesempatan menelusuri Hutan Bangkirai menggunakan mobil dobel gardan milik PT Inhutani 1. Perjalanan terhenti di dekat pohon besar yang menjulang tinggi di atas kepala. Pohon tersebut oleh masyarakat dinamakan pohon lebah. Ukuran batangnya sangat besar, selebar rentangan tangan empat orang dewasa.

Saat memasuki tengah hutan, tiba-tiba terdengar suara gemerisik dari balik hutan. Suara tersebut semakin nyaring seperti bunyi benda terbakar. Benar saja, seketika itu juga melayanglah abu di hadapan para rombongan. Sasmita segera bergegas mendekati suara tersebut. Setelah dipastikan, ternyata lahan di balik hutan tersebut tengah terbakar. Asap mengarah ke lokasi rombongan berdiri. Sasmita yang mengetahui hal itu sontak terheran seolah tak percaya ia berada di balik hutan yang terbakar.

Baca: Hutan Wisata Bangkirai Terbakar Diduga Ada Faktor Kesengajaan ...

"Ini sudah panas pak, besar kebakarannya ini. Kalau angin kencang, apinya bisa merembet cepat ke arah kita. Tolong dikerahkan petugas untuk pemadaman. Kok bisa-bisanya hutan lindung terbakar," ujarnya.

Ia yakin kebakaran dilakukan tangan-tangan jahil secara sengaja. Menurutnya tidak mungkin hutan lindung terbakar dengan sendirinya kecuali kandungan tanahnya terdapat batu bara.

"Yakin sudah saya, ini orang sengaja bakar hutan. Suara apinya keras sekali. Apinya juga tidak mengarah ke sini tapi ke arah depan seperti sudah ada yang kendalikan," katanya.

Melihat kondisi tersebut, Sasmita yakin masih banyak kebakaran serupa yang terjadi di Kaltim.

Selama ini baik itu pemerintah maupun masyarakat kerap menuding penyebab kabut asap yang melanda Kaltim kiriman dari kebakaran hutan di tetangga seperti Kalbar, Kalteng, dan Kalsel.

"Ini terbukti di Kaltim rawan kebakaran hutan. Semakin ke sini, titik api di Kaltim semakin bertambah. Sedangkan titik api di Kalbar, Kalteng, dan Kalsel justru mulai berkurang. Silahkan cek ke BMKG," tuturnya sembari memantau pergerakan arah angin dan kepulan asap.

Baca: Polisi Telusuri Pelaku Perambah Hutan Bangkirai

Sasmita kecewa dengan kebakaran yang menghanguskan puluhan hektare kawasan lindung Bangkirai. Pasalnya, KWA bukit Bangkirai selain bicara tentang konservasi alam, bisa juga untuk mengedukasi masyarakat agar semakin melestarikan lingkungan hidup.

Sementara itu, Ketua Umum BEM Care Richard Sumendap mengecam tindakan pembakaran lahan di kawasan lindung Bangkirai. Ia meminta kepolisian segera mengusut peristiwa kebakaran hutan di Bangkirai.

"Tangkap cukongnya, aparat kepolosian harua berani. Masalahnya ini berani nggak kita menegakkan hukum tanpa pandang bulu," ujar aktivis lingkungan hidup itu.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved