Traveling
Berpetualang Menyusuri 7 Gua Sambil Belajar di Museum Kars Wonogiri
Di antaranya, replika dinding Gua endokars Leang Lea di Sulawesi Selatan yang dihiasi gambar telapak tangan manusia serta lukisan binatang sebagai
Di sini, pengelola meseum menjual cinderamata berupa batu akik dan kaus.
Harganya bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga ratusan ribu.
Museum Kars Indonesia buka Senin-Kamis pukul 08.30-15.30 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 08.30-15.30 WIB.
"Hari libur, kami tetap buka. Tutup hanya hari Jumat," kata Dian.
Menikmati koleksi dan menyerap informasi di Museum Kars Indonesia memang gratis.
Hanya saja, untuk masuk kawasan museum, pengunjung harus membayar tiket Rp 3.000 per orang untuk hari Senin-Sabtu dan Rp 4.000 per orang untuk hari Minggu.
Sementara, biaya masuk kendaraan besar seperti bus dipatok Rp 10 ribu, mini bus Rp 5.000, mobil Rp 3.000 dan motor Rp 1.000.
"Memang, masuk museum gratis. Kalau masuk kawasan wisata ini membayar retribusi karena pengelolaannya beda. Museum ini dibangun dan dikelola Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sementara retribusi dan kawasan wisata di luar museum dikelola Pemkab Wonogiri," ujar Dian.
Selain museum, di kawasan Museum Kars ada tujuh gua yang bisa dijelajahi.
Yang paling terkenal, Gua Tembus. Gua ini berada tepat di samping loket masuk Kawasan Museum Kars.
Gua ini tak begitu panjang, hanya sekitar 100 meter. Seperti namanya, Gua Tembus memiliki dua ujung yang saling terhubung alias tembus.
Tak butuh peralatan lengkap untuk masuk gua ini. Selain memiliki ruangan yang cukup lebar, Gua Tembus termasuk gua mati. Staklatit yang ada tak lagi tumbuh karena tidak mengalirkan air.
Pemkab Wonogiri yang merupakan pengelola gua-gua yang ada juga telah menempatkan lampu di beberapa titik gua.
Menikmati keindahan Gua Tembus pun bisa dilakukan sambil selfie atau groufie.
"Cukup indah. Saya yang takut susur gua, ternyata bisa menikmati keindahan di dalam Gua Tembus ini," ungkap Hanifah, pengunjung Kawasan Museum Kars asal Boyolali.