Berita Video
VIDEO - Misteri Kapal SS Ourang Medan, Semua Kru Tewas dengan Mata Melotot Mulut Menganga
Legenda Kapal SS Ourang Medan yang celaka di Selata Malaka, menimbulkan banyak spekulasi. Semua kru tewas, tubuh kaku, mata melotot, mulut menganga
Akibatnya beberapa teori aneh akan bermunculan dikala belum ada jawaban logis berdasarkan keilmuan mengenai hal itu. Tapi peristiwa ini banyak diyakini orang, mungkin nyata dan benar adanya, karena telah dicatat dan ditulis dalam banyak tutorial dan laporan resmi.
BACA JUGA: Indonesia Tegas Tenggelamkan Kapal, Pelanggaran Batas Laut Menurun Drastis
Peristiwa
Dari dokumen dan catatan para saksi mata pada saat kejadian itu, menurut wikipedia pada Juni 1947, namun menurut Gaddis dan catatan lainnya memperkirakan pada Februari 1948.
Adanya ketidaksamaan waktu pada peristiwa ini disebabkan karena kebanyakan dari para saksi mata tak mencatat tepatnya kejadian tersebut hingga beberapa tahun kemudian.
Semua ini terjadi karena banyak awak kapal setelah kejadian tersebut yang enggan untuk mengungkapkan kembali kisahnya kepada kerabat, karena takut dianggap “tak waras” pada masa itu.
BACA JUGA: Waduh, Kapal Besi Ini Tiba-Tiba Tenggelam di Pelabuhan
Alkisah, dua kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka, yaitu kapal City of Baltimore dan kapal Silver Star. Tiba-tiba mereka mendapat suatu pesan radio tentang keadaan darurat atau SOS yang mengaku sebagai sebuah kapal kargo Belanda, yang bernama SS. Ourang Medan.
Dari operator komunikasi melalui radio morse di kapal SS. Ourang Medan itu dilaporkan tentang kematian kapten kapal dan seluruh krunya, bahkan pesan radio tersebut juga diterima beberapa kapal disekitarnya.
Kebetulan, morse darurat itu juga ditangkap oleh kru kapal Silver Star yang berada paling dekat dengan kordinatnya, dan akhir dari pesan morse operator SS. Ourang Medan itu juga mengatakan “Aku hampir mati…”.
“All officers including captain are dead lying in chart-room and bridge. Possibly whole crew dead………………………….. I die….”
Akhirnya, kapal Silver Star yang merasa berada paling dekat dengan lokasi langsung beralih halauan dan berusaha untuk menemukan kordinat agar dapat memberikan bantuan.
BACA JUGA: Keluarga Ini Temukan Harta Karun Rp 13 Miliar di Bangkai Kapal