Berita Pemkab Kutai Timur

Jembatan Rimbau Hijau Diresmikan, Semoga Mobilitas Masyarakat Semakin Mudah

Jembatan Rimba Hijau yang melintasi Sungai Sandaran ini menghubungkan Dusun Rimba Hijau dan Dusun Takat di Desa Manubar.

HO_HUMAS SETKAB KUTIM
Bupati Kutim saat meresmikan penggunaan jembatan Rimba Hijau di Kecamatan Sandaran. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Masyarakat Kecamatan Sandaran patut bersyukur karena Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memberikan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur.

Terkini Pemkab telah membangun jembatan penghubung yang diberi nama Rimba Hijau untuk membuka akses jalan darat yang selama ini belum terhubung dengan baik.

Jembatan Rimba Hijau yang melintasi Sungai Sandaran ini menghubungkan Dusun Rimba Hijau dan Dusun Takat di Desa Manubar.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mengatakan pembangunan jembatan ini adalah prioritas (Pemkab Kutim) agar memudahkan mobilisasi alat-alat berat untuk melaksanakan beberapa peningkatan jalan menuju Desa Sandaran dan juga Tanjung Mangkalihat, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Berau.

"Diharapkan dapat meningkatkan volume arus barang dan jasa baik yang dilakukan oleh masyarakat Sandaran dan sekitarnya serta para investor. Jadi tidak ada lagi daerah yang terisolir,” ujar Ardiansyah, usai meresmikan jembatan dimaksud.

Selain itu, pada acara yang dihadiri oleh ratusan masyarakat dan pejabat lingkup Pemkab Kutim tersebut, Bupati juga berharap dengan terbukanya isolasi daerah, potensi wisata pesisir Kutim bisa menjadi andalan di masa mendatang.

(Baca juga: Calon Kabupaten Baru Ini Punya Tambang Emas Berpotensi Besar)

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aswandini Eka Tirta, melalui Kepala Bidang Bina Marga, AM Nanda, menerangkan bahwa infrastruktur dimaksud merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan Desa Peridan, Susuk Luar, Susuk Dalam, dan Manubar.

“Pembangunan Jembatan Rimbau Hijau ini berfungsi penting untuk mendukung perluasan dan pengembangan wilayah otonomi daerah dalam mengentaskan keterisolasian Manubar sebagai ibukota kecamatan,” jelasnya.

Program Pembangunan Jembatan Rimba Hijau dilaksanakan sejak tahun 2008 dengan nilai proyek Rp 17,6 miliar selama 425 hari, satu paket dengan jembatan susuk luar.

Spesifikasi Jembatan Rimbau Hijau terdiri dari abutmen dan pilar sedangkan Jembatan Susuk Luar berpa girder 30 meter. Selanjutnya di tahun 2011-2012 dilanjutkan pengerjaan paket rangka jembatan girder 30 dengan menyerap dana sebesar Rp 11,2 miliar.

Tahun 2013-2015 dilaksanakan pembuatan jalan pendekat serta pengerasan aggregate B dengan alokasi anggaran Rp 64,6 miliar. Nanda mengatakan proyek yang bersifat tahun jamak tersebut bernilai Rp 93 miliar. Dibangun menggunakan rangka baja 60 meter. Keseluruhan panjang jembatan mencapai 205 meter dengan lebar jalan 10 meter. (*hms3/adv)

***

Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved