Breaking News

Kapal Tenggelam

Kapal Pinisi Bocor lalu Tenggelam, Lima Awak Mengapung di Laut Selama 6 Jam

Hujan terus turun ditambah ombak setinggi 4 meter membuat lubang yang awalnya kecil makin membesar.

TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN
Lima awak kapal KLM Arief Sosial yang selamat saat tiba di Pelabuahn PT Sendy Jaya, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (16/12/2015) sekitar pukul 19.50 Wita. 

Laporan wartawan TribunKaltim.co, Rudy Firmanto

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Raut wajah letih sangat terlihat dari kelima awak kapal KLM Arief Sosial setibanya di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Klas 1 Balikpapan, Rabu (16/12) sekitar pukul 19.50 Wita.

Mereka adalah Jamaludin (40), warga Muara Baru Cilincing Jakarta Utara (Kapten Kapal), Sumarwoto (54), warga Perak Surabaya (masinis kapal), Bando (60), warga Tangerang Banten (mualim kapal), Darwis (45) warga Kalibaru, Jakarta Utara (pembatu masinis), dan Mansyur (60) warga Pandeglang, Banten (juru mudi).

Kejadian naas kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran pada sisi depan kapal kayu jenis pinisi 35 meter lebar 12 sejenis yang mengangkut 500 ton pupuk Phospat dari Pelabuhan Panjang Lampung menuju Pelabuhan Kendawang, Kalimantan Barat.

"Kami berangkat malam Jumat (11/12). Sudah berlayar selama 3 hari 3 malam kapal saya bocor di perairan Selat Karimata," ujar Jamaluddin saat ditemui di KSOP Balikpapan.

BACA JUGA: Perahu Angkutan Wisata Menuju Pulau Beras Basah Tenggelam

Jamaludin melanjutkan cerita, awalnya kebocoran kapal masih bisa ditanggulangi dengan mengerahkan dua unit pompa air untuk menguras, tetapi sistuasi laut sedang tidak bersahabat.

Hujan terus turun ditambah ombak setinggi 4 meter membuat lubang yang awalnya kecil makin membesar.

"Memang akibat ombak yang sangat tinggi penyebab bocornya kapal sampai akhirnya kita kerahkan semua pompa dan air sudah setinggi leher saya tapi kita sudah sangat berusaha," katanya.

Kapal Servewell Virtue yang Membawa 5 ABK dari Kapal Deep Orion ke Balikpapan. (FOTO: TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN)

Selain menguras air dengan pompa, para awak kapal mencoba menggunakan radio SSB meminta pertolongan, tetapi tidak ada respon hingga kapal tenggelam bersama muatannya.

"Semalaman kami berusaha mengeluarkan air sampai akhirnya mesin utama ternggelam dan mati. Kami terombang ambing sejauh sekitar 4 mil dari lokasi awal," ungkap Jamaluddin.

Selanjutnya saat kapal tenggelam awak kapal sudah siap menggunakan life jacket yang tersedia di kapal dibantu rakit kayu yang masih bisa digunakan.

"Kalau hanya life jacket sudah tak selamat kita, sebab hanya sementara rakit ini sebagai pelampung utama," ungkapnya.

Kapal Deep Orient melakukan evakuasi terhadap lima awak KLM Arief Sosial yang mengapung di laut. (HO/Deep Orient)

Selama terombang-ambing di lautan, kelima awak kapal mencoba memberi kode kepada kapal lain dengan tanda rakit dan peluit.

"Saat kita tenggelam pagi itu sekitar 07.15 wita ada kapal cargo lewat kita kode tapi tidak mendengar. Selanjutnya ada kapal kayu kita kode juga masih tidak mendengar," katanya.

Sampai akhirnya setelah 6 jam mengapung ada kapal asing lewat dan mengetahui keberadaan para awak kapal sehingga bisa ditolong.

"Sebenarnya kapal besar tersebut tahu keberadaan kita karena haluannya mengarah ke kita. Untungnya siang hari, kalau malam sudah jelas kita ditabrak," ungkapnya.

Proses evakuasi lima awak KLM Arief Sosial yang mengapung di lautan selama 6 jam. (HO/Deep Orient)

Setelah diselamatkan Jamaludin mengaku mendapat pelayanan baik dari kapal yang terakhir diketahui bernama Deep Orient milik perusahaan asing asal Johor, Malaysia.

"Di atas kapal kita diobati sebab mengalami luka luka lecet selama mengapung di air. Kita diberi makan dan pakaian. Saat tenggelam saya hanya pakai celana pendek, " kata Jamaluddin.

BACA JUGA: Waduh, Kapal Besi Ini Tiba-Tiba Tenggelam di Pelabuhan

KLM Arief Sosial milik perusahaan Deramas Putra berlokasi di Jakarta Utara. Sedangkan muatan pupuk Phospat milik PT Samra Eka Putra. Deep Orient kapal asing dengan rute pelayaran dari Johor Malaysia menuju Balikpapan.

Proses evakuasi sempat terjadi kucing- kucingan dengan media yang sejak siang telah menunggu di pelabuhan Kampung Baru Ujung. Setelah menunggu sore diberi tahu kapal sandar di Pelabuhan semayang.

Ternyata pukul 19.15 wita sebuah kapal pengangkut karyawan perusahaan minyak sandar membawa awak kapal yang langsung dipindah ke mobil SUV dan meluncur ke Kantor KSOP Balikpapan. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved