Ledakan Bom
Pria Bertopi Jalan Santai Setelah Lepaskan Tembakan
Terlihat mukanya merah dan rambutnya dipenuhi serbuk-serbuk warna cokelat seperti serbuk bekas ledakan.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ahmad Sopian (27) sedang duduk di Starbucks bersama kedua orang temannya saat ledakan terjadi di Sarinah.
Ledakan tersebut tepat berada di belakang tempat dia duduk.
Ledakan itu menyebabkan kedua temannya mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke Rumah Sakit.
Sopian sendiri selamat dari ledakan.
BACA JUGA:
FOTO – Inilah Foto-foto Tragis Tragedi Bom Sarinah Thamrin, Korban Bergelimpangan Pascateror, Polres Intensifkan Patroli di Mall dan Gedung Pemerintahan Ini Kronologi Ledakan Bom di Sarinah Thamrin dan StarbucksKorban saat kejadian bom yang meledakan Pos Polisi di Jalan Thamrin, Jakarta masih tergeletak di Jalan, sementara beberapa polisi mencoba mengamankan area ledakan
Terlihat mukanya merah dan rambutnya dipenuhi serbuk-serbuk warna cokelat seperti serbuk bekas ledakan.
"Sedang berlangsung seminar. Saya melihat jam 10.30 ledakan itu terjadi. Duar!" cerita Sopian di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Setelah ledakan terjadi Sopian keluar dari Starbucks.
Baca: Kelompok Bersenjata Masih Ada di Dalam Gedung Djakarta Theatre Sarinah
Ternyata berkisar 15 menit ledakan lanjutan terjadi di Pos Polisi Sarinah.
Di tengah keruman seorang pria asal Indonesia mengenakan topi, jaket hitam, celana jeans, menggendong tas hitam, mengeluarkan pistol chrome.
Pria itu mengarahkan pistolnya ke arah polisi dan menembakkannya.
"Saya melihat orang kerumunan. Tiba-tiba di dalam kerumunan ada yang membawa senjata. Pistol warna chrome," ucapnya.
Lanjut dia, "Ada dua orang. Yang satu jalan duluan, yang mengenakan topi menembak ke arah bapak-bapak yang sedang menelepon."
Setelah pria bertopi menembak, kata Sopian, orang itu tidak lari.
Baca: Enam Ledakan dan Tembakan Terjadi Berulang-kali
Melainkan jalan santai, dan memerintahkan agar warga yang berkerumun untuk masuk ke dalam gedung.
"Saya lihat di depan kaca. Seorang pria botak ditembak. Dia nyuruh kita untuk masuk semua. Polisi juga mundur," cerita Staff IT dari Suzuki tersebut. (Dennis Destryawan)

