Piala Jenderal Sudirman
Shahar Ginanjar Ungkap Cara Gagalkan Dua Eksekusi Penalti Arema
Lalu apa yang menjadi kunci rahasia di balik penampilan gemilang Shahar?
TRIBUNKALTIM.CO - Bermain tanpa beban dan percaya dengan kemampuan diri menjadi kunci keberhasilan kiper Shahar Ginanjar mengantarkan Mitra Kukar lolos ke final Piala Jenderal Sudirman.
Tidak bisa dimungkiri, Shahar menjadi faktor penentu di balik keberhasilan Naga Mekes menyingkirkan Arema Cronus pada pertandingan semifinal kedua yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (17/1/2016).
Kiper berusia 25 tahun tersebut dengan ketenangannya mampu menggagalkan dua eksekutor penalti Arema yakni Hendro Siswanto dan Cristiano Gonzales saat kedua tim melakoni adu penalti. Laga dilanjutkan ke babak adu penalti karena agregat sama kuat yakni 3-3.
Lalu apa yang menjadi kunci rahasia di balik penampilan gemilang Shahar?
"Tidak ada rahasia apapun. Ya untung-untungan saja sih karena semua kiper juga saya rasa begitu," kata Shahar kepada Kompas.com, Minggu malam.
Selain faktor keberuntungan, Shahar menjelaskan bahwa kepercayaan diri menjadi salah satu faktor keberhasilannya membendung tendangan penalti lawan.
"Saya sama sekali tidak mempelajari eksekutor mereka. Saya hanya percaya dengan kemampuan saya dan tidak ada beban bermain," ujarnya.
Menurut Shahar, timnya akan melakukan persiapan di Batu, Malang. Pada Kamis (21/1/2016), Naga Mekes akan bertolak ke Jakarta. Pasukan Jafri Sastra akan melawan Semen Padang pada laga final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016).
Selain mengaku bahwa dirinya hanya mengandalkan perasaan dan keberuntungan, Shahar mengaitkan kesuksesan ini dengan berkah yang belum lama ini ia terima, yaitu seorang anak.
Bagi Shahar, ini adalah rezeki yang sudah ditakdirkan Tuhan kepadanya.
"Mungkin ini adalah rezeki saya dan istri karena saya baru punya anak. Doa saya didengar oleh Allah dan mungkin ini adalah apa yang sedang saya butuhkan," kata kiper yang mengenakan nomor punggung 12 ini.
Perjuangan Shahar pada laga tersebut tidaklah mudah. Pada menit ke-20 ia sempat mengeluhkan rasa sakit di bahu karena salah mendarat saat jatuh. Namun, karena sadar memiliki tanggung jawab yang besar di bawah mistar gawang, ia tetap bertanding.
"Bukan karena saya tidak percaya kepada kiper cadangan, tetapi ini merupakan tanggung jawab saya," ungkap Shahar. (Juara.net/Tribunnews.com)