Kontroversi Organisasi Gafatar
Polisi Pastikan Warga Kota Tepian Tak Terpengaruh Ajaran Gafatar
Mereka di Samarinda hanya melakukan usaha pertanian dan hidup dengan mandiri.
Penulis: Christoper Desmawangga |
TRIBUNKALTIM.CO - Pascapemulangan warga Eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) oleh Pemkot Samarinda ke daerah asal mereka, pada Jumat (29/1/2016) siang lalu, kepolisian dari Polresta Samarinda memastikan tidak ada warga Samarinda yang terpengaruh maupun bergabung dengan Gafatar.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol M Setyobudi Dwiputro mengungkapkan melalui Wakapolresta AKBP Vendra Riviyanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapati laporan tentang adanya warga eks Gafatar yang melakukan pendekatan ke warga lokal mengenai ajaran maupun organisasi mereka.
"Hingga saat ini belum terbukti adanya warga eks Gafatar yang melakukan sosialisasi maupun melakukan pendekatan ke masyarakat lokal mengenai oraganisasi mereka," ungkapnya, Sabtu (30/1/2016)
Bahkan pihaknya menilai, tidak ada satu pun warga Samarinda yang masuk mengikuti organisasi terlarang itu maupun menjalankan ajaran kepercayaan warga eks Gafatar.
"Warga lokal belum ada yang terpengaruh untuk ikut bergabung maupun menjalankan ajaran kepercayaan Gafatar. Ini membuktikan bahwa warga Samarinda sudah sangat sadar mengenai yang salah dan benar, terlebih berkaitan dengan kepercayaan," tambahnya.
"Mereka di Samarinda hanya melakukan usaha pertanian dan hidup dengan mandiri. Tidak ada laporan yang masuk ke kepada kami, jika mereka melakukan pendekatan ke masyarakat lokal maupun membicarakan tentang organisasi mereka," tegasnya. (*)