PBFC Dukung APPI Tolak Turnamen karena Alasan Nasib Pemain

"Saya setuju saja sih. Tapi, serba salah juga kita sebagai klub," ujarnya.

TRIBUNKALTIM.CO/ADE MIRANTI
Nabil Husein (kanan), pemilik klub PBFC didampingi Novi Umar saat menggelar jumpa pers di Cafe Rajawali, Jalan Bhayangkara, Sabtu (1/8/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Ade Miranti

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) pada 14 Januari melakukan deklarasi penolakan adanya turnamen-turnamen sepakbola jangka pendek.

Pendeklarasian yang dipimpin langsung Presiden APPI, Ponaryo Astaman, ini didukung oleh klub-klub Indonesia Super League (ISL). Satu di antaranya Pusamania Borneo FC (PBFC).

Presiden PBFC, Nabil Husein, mengatakan menyetujui gerakan penolakan turnamen yang dilakukan APPI.

"Saya setuju saja sih. Tapi, serba salah juga kita sebagai klub," ujarnya.

Serba salahnya posisi klub dikemukakan, karena masih memikirkan nasib para pemain yang rata-rata tidak memiliki mata pencaharian tetap.

"Disatu sisi kita memikirkan nasib pemain yang tidak jelas. Mereka juga mencari penghasilan, kan rata-rata pemain kebanyakan tidak bekerja," jelasnya.

(Baca juga: BREAKING NEWS: Malam Jumat, Angkot Tabrak Dua Motor di Simpang Karanganyar)

Sementara Presiden APPI, Ponaryo Astaman menegaskan, tetap bersikukuh tidak akan mengikuti turnamen-turnamen jangka pendek yang bergulir hingga kini. Seperti Piala Gubernur Kaltim (PGK) dan Piala Bhayangkara.

"Saya tetap nggak akan ikut turnamen Piala Gubernur atau turnamen-turnamen lainnya," ucapnya.

Popon, sapaan akrabnya, tetap konsisten menolak hingga liga sepakbola profesional diadakan.

Menurut dirinya, turnamen-turnamen yang selama ini dihelat hanya merugikan para pemain dan klub.

"Saya berharap laga yang diajukan PT Liga Indonesia (LI) bisa disetujui. Karena laga yang mereka laksanakan kan pengganti turnamen ISL yang tidak jadi. Dan ini berkepanjangan," katanya.

PT LI mengajukan wacana Indonesia Super Competition (ISC) yang diprediksi berlangsung pada Maret nanti.

Namun rencana itu masih terhalang oleh permasalahan persetujuan tim Transisi.

PT LI sepakat membentuk organisasi independen dan tidak lagi berada di bawah naungan PSSI.

Ponaryo berharap, liga profesional segera dilaksanakan dan permasalahan sepakbola di Indonesia cepat diselesaikan.

"Semoga saja bisa menemukan win win solution. Ini demi nasib sepakbola di Indonesia termasuk para pemain yang menggantungkan penghasilan di sepakbola," harapnya. (*)

***
Baca berita selengkapnya, eksklusif, terkini, unik dan menarik di Harian Tribun Kaltim
Seru, berinteraksi dengan 70 Ribu netizen? Like fan page  fb TribunKaltim.co, Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video YoutubeTribunKaltim


Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved