Gerhana Matahari Total
Tenggarong Kebagian GMT Satu Menit 50 Detik
Matahari tidak sampai menutup sempurna karena intensitasnya hanya 97,6 persen.
Penulis: Rahmad Taufik |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pengamatan bareng momen langka puncak Gerhana Matahari Total (GMT) di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, hanya berlangsung satu menit 50 detik, Rabu (9/3/2016).
Matahari tidak sampai menutup sempurna karena intensitasnya hanya 97,6 persen.
"Tadi kita lihat bersama gerhana matahari total tidak membuat keadaan menjadi gelap betul karena kita hanya kebagian 97,6 persen. Tadi matahari hanya sampai berbentuk sabit," kata Wedy Handoko, Ketua Komunitas Pecinta Astronomi (Kompas) Kukar usai momen GMT berakhir.
Puncak GMT berlangsung pada pukul 08.35 Wita di Tenggarong. Ia menjelaskan, waktu masuk fase sampai keluar fase gerhana berlangsung selama 2 jam 20 menit 20 detik.
Pantauan Tribunkaltim.co, ribuan warga Kota Tenggarong berbondong-bondong datang ke Planetarium Jagad Raya Tenggarong untuk menyaksikan langsung GMT sejak pukul 07.00 Wita.
Baca: Pemain Madura United Nonton GMT di Planetarium
Mereka memadati halaman Planetarium. Panitia sudah menyiapkan 4 unit teleskop, terdiri 2 unit teleskop manual dan 2 unit teleskop digital.
Beberapa warga juga menyaksikan GMT dengan menggunakan kacamata gerhana. Sebagian warga lainnya menyaksikan detik-detik GMT di dalam ruangan Planetarium. Panitia sudah menyiapkan layar infocus yang terhubung dengan laptop yang dikoneksikan langsung dengan teleskop digital. (*)