Kontroversi Organisasi Gafatar
Warga Eks Gafatar di Bulungan Mulai Bertolak ke Daerah Asal
Keberangkatan ini, didampingi langsung perwakilan sejumlah instansi yang ada di Pemkab Bulungan.
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Trinilo Umardini
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Ratusan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sudah dua bulan belakangan tinggal di Kantor Badan Pendidikan dan Latihan (Bandiklat) Bulungan, Jalan Agathis, Tanjung Selor, mulai bertolak ke daerah asal, Kamis (24/3/2016).
Dihari pertama, telah berangkat dua Kepala Keluarga (KK) dengan tujuan Samarinda dan 1 KK tujuan Tarakan.
Sementara tujuan Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur Yogyakarta, Sumatera Selatan, Jawa Tengah akan akan menyusul secara bertahap hingga, Kamis (31/3/2016) mendatang.
Keberangkatan ini, didampingi langsung perwakilan sejumlah instansi yang ada di Pemkab Bulungan.
Pantauan Tribunkaltim.co, kantor Bandiklat Bulungan, ratusan warga eks Gafatar yang belum berangkat masih beraktivitas seperti biasa.
Bahkan beberapa ibu hamil dan yang baru melahirkan, masih melakukan pemeriksaan kesehatan dengan diantar oleh beberapa petugas.
Baca: Eks Gafatar Diminta Buat Pernyataan Bersedia Dipulangkan Tanpa Paksaan
Sejauh ini kata Suritno, perwakilan eks Gafatar, pihaknya menyambut baik ada adanya kepastian keberangkatan ke daerah asal.
Selama dua bulan di Bandiklat kata dia, ratusan jiwa nyaris tak bisa berbuat apa-apa. Hal yang paling dikhawatirkan jika terus bertahan di tempat ini kata dia, kesehatan anak-anak dan ibu hamil bisa terancam.
“Supaya kita bisa menata kehidupan kita ke depan. Kasihan, seperti anak-anak baru lahir dimasukin di sini,” katanya.
Untuk persiapan pulang kata dia, sudah tidak menjadi masalah. Hanya saja, ada beberapa warga yang masih menunggu beberapa administrasi kependudukan yang sedang diurus dan belum rampung.
Selain itu, belum semua warga bisa segera meninggalkan Bandiklat. Pasalnya, masih ada dua bayi yang baru lahir dan ibu hamil tua yang kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk bepergian jauh.
“Ini masih saya tanyakan penanganannya bagaimana,” katanya. (*)