Renungan Paskah
Bangkit Bersama Memberantas Narkoba
Dalam kesaksiannya, si anak mengatakan ”Ketika kebutuhan akan ‘barang’ itu tidak bisa ditunda lagi, apa pun yang bisa saya ambil, saya ambil dan jual.
Dari sisi yang ingin membantu, keterbukaan itu juga akan menghilangkan keraguan untuk membantu, karena tidak jarang terjadi bahwa keinginan membantu itu ada tetapi ada rasa khawatir dan takut akan terjadinya salah faham dan bahkan penolakan yang merusak relasi mereka.
Kesadaran dan kewaspadaan bersama itu perlu ditingkatkan. Jika saat ini masih aman dan tidak terkena masalah itu, perlulah disyukuri. Namun perlulah tetap waspada, karena kelengahan sesaat bisa menimbulkan penyesalan seumur hidup.
Dalam hal kerja sama itu, kiranya peran dan fungsi Ketua RT dan RW amat penting dan strategis, namun demikian efektivitasnya tergantung dari sikap warganya.
Mereka hanya bisa mengetahui dengan baik situasi di RT–nya bila ada keterbukaan warga untuk menyampaikan informasi.
BACA JUGA: Puasa Umat Katolik 40 Hari, Adakah Waktu Sahur, Berbuka dan Batal?
Sayang bahwa di banyak tempat, khususnya di kota-kota (besar), orang tidak lagi saling mengenal tetangga dekatnya, lantaran adanya tembok penyekat yang memisahkan satu sama lain.
Dalam kondisi seperti itu, kedekatan non-geografis, karena alasan persahabatan, kesamaan profesi, bahkan hobi bisa menjadi sarana dalam hal kerja sama itu.
Pendeknya, layaklah kita berterima kasih kepada pemerintah, baik pusat maupun daerah dengan perangkatnya atas peningkatan usaha memberantas penyalahgunaan narkoba itu, meskipun tetap tersimpan rasa khawatir akan tetap berkembangnya bisnis yang menggiurkan banyak orang itu.
Tidak ada jalan lain agar dari waktu ke waktu peredaran barang itu bisa berkurang dan mereka yang terkena bisa disembuhkan kecuali tekat kuat dan kerja sama semua pihak.
Semoga Paskah 2016 membangkitkan kita semua untuk bersama memberantas penyakit menular yang amat berbahaya itu. Tuhan memberkati. (*)