Cedera Lutut Memaksanya Gantung Raket, tapi Bagi Maria Kristin Pebulutangkis juga Pejuang

Nama Maria Kristin Yulianti tak asing lagi bagi para pecinta bulutangkis Indonesia. Ia pernah jadi tunggal putri andalan Tanah Air.

Editor: Amalia Husnul A
pbdjarum.org
Aksi Maria Kristin di lapangan saat melakukan netting tipis. 

“Seringnya, mereka, mereka lupa. Dan saya selalu mengingatkan mereka terus. ‘Tujuannya kalian di sini mau ngapain?’ hal itu sudah biasa, karena, kan mereka masih anak-anak dan pikirannya belum dewasa,” ceritanya.

Pasti akan ada kerinduan dengan orangtua dan sanak keluarga bagi peserta didik yang berlatih di asrama PB Djarum. Nantinya mereka akan tinggal selama berbulan-bulan hingga sampai beberapa tahun di asrama.

BACA JUGA: Faiq Al Riski Haru Biru Namanya Dipanggil Sebagai Penerima Golden Tiket

“Dulu, ketika saya baru pertama kali menjadi peserta didik dan tinggal di asrama PB Djarum, pastinya ada perasaan sedih karena jauh dan tidak tinggal dengan orangtua. Namun, nantinya kita akan mendapatkan keluarga baru dan teman baru di asrama. Dan pastinya bisa hidup mandiri. Perasaan ingin di rumah dan lain sebagainya itu seperti itu pasti ada, begitu juga bagi peserta didik yang masih berumur U-13,” kata Kristin, mengingat kembali perjalanan kariernya menjadi peserta didik PB Djarum.

PB Djarum membolehkan orangtua peserta didik  mengunjungi anaknya. Namun, orangtua peserta didik tidak diperbolehkan masuk ke ruangan asrama.

“Orangtua boleh mengunjungi anaknya. Akan tetapi, sesuai peraturan yang berlaku, orangtua atau sanak keluarga tidak diperbolehkan masuk ke dalam asrama. Jadi, batasnya hanya di sekitar halaman atau area asrama. Kalau pun keluar, mereka harus izin langsung ke pelatihnya masing-masing,” ujar Kristin.


(badmintonconnect.com)

Di samping selalu mengingatkan para peserta didik agar tidak lupa dengan tujuannya di asrama, peraih perunggu tunggal putri di Olimpiade Beijing 2008 ini juga selalu mengingatkan kepada para peserta didik untuk tetap sekolah.

“Karena di pertandingan bulutangkis tidak hanya berjuang dan fisik saja yang diutamakan. Pebulutangkis harus bisa cepat berpikir mengambil keputusan yang tepat. Maka dari itu, sekolah sangat penting karena untuk membuat para peserta didik itu berpikir, di samping itu mereka bisa mengambil keputusan yang tepat, seperti memasukkan bola di mana, atau keputusan-keputusan lainnya,” katanya. (*)

Tentang Maria Kristin

Nama lengkap: Maria Kristin Yulianti
Tempat/Tanggal Lahir: Tuban, Jawa Timur, 25 Juni 1985
Prestasi:

-Juara Indonesia Satellite (2002, 2003, 2004)
-Semifinalis Vietnam Open 2005
-Semifinalis New Zealand Open 2005
-Juara Cheers Asian Satellite (2006)
-Juara Tunggal Putri Sea Games (2007)
-Runner Up Uber Cup di Jakarta (2008)
-Semi Final Sudirman Cup di Guangzhou (2009)
-Runner Up White Nights International Challenge (2011)

Kepelatihan:

-Dewan Juri PB Djarum
-Pelatih PB Djarum U-13

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved