Kalau Aktivis Mahasiswa Menganggur, lantas Apa Manfaat Berorganisasi? Harus Punya Pembeda Dong
Dengan adanya nilai tambah sekaligus pembeda, aktivis PMKRI akan menjadi mahasiswa plus yang memiliki keunggulan kualitatif.
TRIBUNKALTIM.CO - Organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) seperti Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia hendaklah mampu memberi nilai tambah bagi para anggotanya, yakni mengisi aspek-aspek yang tidak didapatkan dalam perkuliahan di kampus.
Dengan adanya nilai tambah sekaligus pembeda, aktivis PMKRI akan menjadi mahasiswa plus yang memiliki keunggulan kualitatif.
Intinya, anggota PMKRI harus beda dari mahasiswa kebanyakan. Hanya dengan nilai plus itu, PMKRI bisa eksis sepanjang masa.
Ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Hermawi Taslim (ketiga dari kanan) berdialog dengan Forkoma Kalsel bersama pengurus dan aktivis PMKRI Cabang Banjarmasin di Banjarmasin, Kamis (19/5/2016) malam. (Hand-over/Yohanes Lie)
BACA JUGA: Beginilah Trik Aktivis Mahasiswa agar Unggul Hadapi Kompetisi Ketat Global versi Alumni
Andai mahasiswa, terutama dari kalangan Katolik, sudah tidak merasa ada bedanya antara PMKRI dan bukan PMKRI, itu artinya lampu merah buat PMKRI.
“Kalau setelah kuliah misalnya baik mahasiswa pada umumnya maupun aktivis PMKRI sama-sama nganggur, orang akan menggugat PMKRI? Orang akan bertanya, lantas apa beda PMKRI dengan mahasiswa pada umumnya,” ujar Ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI Hermawi Taslim merespon keluhan ketua PMKRI Banjarmasin Deddy Koco Susilo tentang semakin rendahnya minat dan motivasi berorganisasi kalangan mahasiswa pada umumnya.
Hermawi mengikuti dialog informal antara alumni dan aktivis PMKRI di salah satu restoran di Banjarmasin, Kamis 19 Mei 2016 malam.
BACA JUGA: Bangkitkan Gairah Gerakan Mahasiswa, PMKRI Samarinda Jaring Kader Baru
Pertemuan ini menjadi ajang evaluasi terhadap keberadaan PMKRI. Selain dihadiri pengurus dan anggota PMKRI, cukup banyak alumni yang hadir, di antaranya mulai angkatan 70-an sampai alumni muda.
Di tengah acara serupa, tampak Ketua Forkoma Kalsel Wanto A Salan (manan Ketua Presidium PMKRI Banjarmasin, tahun 1983 -1985), yang sehari-hari dikenal sebagai Koordinator Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kalimantan.
UPDATE Kode Redeem FF 9 Maret 2021, Dapatkan Bundle Permanen Frenzy Junior, Limited Redeem Code |
![]() |
---|
VIRAL Kisah Guru SMK Nikahi Muridnya, Usia Beda 18 Tahun, Cinta Bermula saat Ujian Praktik Sekolah |
![]() |
---|
Jam Tayang & Trailer Ikatan Cinta 9 Maret 2021, Al Marah Besar ke Elsa, Masa Lalu Andin Terungkap |
![]() |
---|
Ketua DPD Demokrat Kaltim Syaharie Jaang, Tiada Paksaan Dukung AHY Saat Kongres Kelima Tahun Lalu |
![]() |
---|
Uji Beban, 61 Truk Masing-masing Bermuatan 25 Ton Berjejer di Jembatan Pulau Balang |
![]() |
---|