Ramadhanku
Mahfud MD Ingatkan Masjid Bukan untuk Memecah Umat
Kata dia, keberadaan masjid baru di area BIC tidak boleh menjadi alat untuk memecah-belah umat Islam.
Penulis: Budi Susilo |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Peringatan malam Nuzulul Quran yang diselenggarakan di Balikpapan Islamic Center (BIC), menghadirkan pengkutbah Mahfud MD, yang saat itu mengenakan kopiah hitam menyampaikan pesan ukuwah islamiyah di Kalimantan Timur.
Kata dia, keberadaan masjid baru di area BIC tidak boleh menjadi alat untuk memecah-belah umat Islam.
Persatuan dan kesatuan umat Islam penting dilakukan agar tidak adanya kemunduran peradaban.
Umat yang terpecah-belah akan hancur berantakan, tercerai-berai akan sulit menggapai kesejahteraan dan kedamaian.
Dia bercerita masa zaman Nabi, ada sebuah masjid baru dibangun, lalu Nabi memerintahkan untuk meruntuhkan kembali masjidnya. "Jangan ada adu domba di antara kita," ungkapnya pada Kamis (23/6/2016) malam.
Baca: Jumat Malam, Peringatan Nuzulul Quran Akan Digelar di Masjid Termegah di Balikpapan
Semua jemaah saat itu bingung dan bertanya-tanya mengenai sikap Nabi tersebut, lalu dijelaskankanlah oleh Nabi, bahwasanya masjid itu jika dipertahankan akan memecah-belah umat.
"Masjid itu dibangun oleh orang-orang munafik yang akan memecah-belah umat Islam. Makanya Nabi memerintahkan untuk menghancurkannya," kata Mahfud yang mengulang peristiwa Nabi.
Ia menganjurkan, masjid itu dijadikan tempat ibadah dan pembelajaran, terutama belajar Al Quran dan membaca Al Quran.
Sebab katanya, Al Quran itu ibarat obat penawar yang menyembuhkan penyakit hati. Al Quran itu gudang segala ilmu dan sebagai alat kasih sayang bagi mereka orang-orang yang beriman dan bertakwa.
"Ada masalah larinya ke Al Quran. Kalau lagi terjebak macet atau kita lagi jalan lagi suntuk bisa membaca Al Quran. Mereka yang membacanya mendapat banyak manfaat, utamanya mendapat amalan pahala," ujarnya.
Baca: Rizal Minta Anak Muda Proaktif Kelola BIC
Terkait dengan pembangunan BIC yang belum sempurna, diharapkan umat muslim di Kalimantan Timur tidak boleh malas untuk pergi memamakmurkan masjid.
"Mentang-mentang belum ada dekorasi masjid kita jadi malam untuk ke masjid. Tidak boleh," tegas pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ini. (*)
***