Inggris Keluar dari Uni Eropa
Peretas Bajak Petisi yang Menyuarakan Referendum Kedua
Bahkan sebuah petisi yang menyuarakan untuk dilakukannya referendum ke-2 telah mendapatkan jutaan pendukung.
TRIBUNKALTIM.CO, LONDON - Keputusan Brexit yang telah dihasilkan melalui pemungutan suara pada referendum yang dilaksanakan Kamis pekan lalu, rupanya menimbulkan banyak warga Inggris yang ingin melakukan referendum ulang.
Bahkan sebuah petisi yang menyuarakan untuk dilakukannya referendum ke-2 telah mendapatkan jutaan pendukung.
Lebih dari 3,7 juta tanda tangan telah terkumpul agar referendum dilakukan kembali.
Dibalik banyaknya dukungan yang terkumpul ternyata ada campur tangan para peretas yang membajak petisi tersebut.
Baca: Keluar dari Uni Eropa, 40 Ribu Warga London Bikin Petisi Merdeka dari Inggris
Sangat mudah untuk membajak situs petisi Parlemen Inggris tersebut. Dengan cara menambahkan ribuan kode pos palsu agar bisa terdaftar dalam mengisi petisi tersebut dan dilakukan hingga ribuan kali.
Bahkan para pembajak secara otomatis dapat mendaftar ratusan hingga ribuan kali menggunakan tanda tangan palsu menggunakan kode pos di Inggris.
Banyak dari suara yang terdaftar menggunakan alamat SW1A 0AA di daerah Westminster, London, Inggris.
Para peretas secara langsung dapat mendaftarkan nama mereka sebagai warga dari negara yang berbeda termasuk seperti negara kecil Vatikan.
Seperti dilansir melalui laman Dailymail, Selasa (28/6/16), terdapat 42.000 tanda tangan yang telah terdaftar berasal dari Kota Vatikan.
Meskipun diketahui jika hanya terdapat 840 populasi yang ada di negara tersebut. Pembajak telah melebihkan suara hingga puluhan ribu dari warga Vatikan.
Lebih anehnya lagi terdapat 24.867 tanda tangan yang terdaftar berasal dari Korea Utara. Seperti yang kita ketahui jika akses internet di negara ini sangat dibatasi, penuh dengan konten yang disensor, serta jumlah populasinya yang sedikit.
Ribuan tanda tangan lainnya juga telah terdaftar yang berasal dari negara-negara kecil lainnya termasuk Palau, Kepulauan Virgin Britania Raya, Liechester, hingga kawasan Palestina.
Baca: Referendum Inggris, David Beckham Pilih Tetap Bersama di Uni Eropa
Nampaknya warga negara dari mana pun dapat mendaftarkan suara mereka menyuarakan petisi tersebut untuk menyuarakan referendum ulang.
Seperti sebuah kicauan yang ditulis oleh @mark_mennell "Saya telah mendaftarkan suara pada petisi untuk dilakukan Referendum ke-2, saya dari Australia (saya bukan warga Inggri), seluruh orang dari seluruh dunia sepertinya bisa mendaftarkan!?" tulisnya.
Meskipun begitu, PM Inggris David Cameron, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat pekan lalu.
Mengatakan bahwa tidak akan ada referendum kedua meskipun petisi telah terkumpul hingga jutaan tanda tangan. (*)
***