Bola Eropa
Kisah Dua Ronaldo: Lawan yang Sama, Stadion yang Sama, Namun Hasil yang Berbeda
Di tempat yang sama, sosok Ronaldo lain juga pernah tak berkutik, berteriak meminta pertolongan akibat terjangan pemain-pemain Perancis.
Penulis: Syaiful Syafar |
TRIBUNKALTIM.CO -- Kapten tim nasional Portugal Cristiano Ronaldo mengerang kesakitan hingga tak kuasa menahan tangis usai dijegal pemain Perancis Dimitri Payet.
Insiden ini terjadi di menit ke 9 pada laga final Piala Eropa 2016 yang digelar di Stade de France, Senin (11/7/2016) dini hari WIB.
Ronaldo mengalami cedera sehingga terkapar di tengah lapangan.
Seusai tergeletak di tengah lapangan, Ronaldo mendapat bantuan tim medis dan dibawa ke pinggir lapangan.
Terlihat Ronaldo tampak kuat untuk melanjutkan pertandingan, namun tidak berselang lama pemilik nomor tujuh itu kembali tergeletak.
Megabintang Real Madrid ini kembali dirawat tim medis dan masih sanggup untuk bermain kembali dengan bantuan perban di bagian lutut kirinya.
Tetapi hanya berselang tiga menit, Ronaldo merasakan kesakitan sehingga meminta diganti.
Peran Ronaldo pun digantikan oleh Ricardo Quaresma yang masuk untuk menempati lini depan Portugal bersama Luis Nani dan sekaligus menjabat sebagai kapten tim Portugal.
Apa yang dialami Cristiano Ronaldo mengingatkan kita pada momen 18 tahun silam.
Di tempat yang sama, sosok Ronaldo lain juga pernah tak berkutik, berteriak meminta pertolongan akibat terjangan pemain-pemain Perancis.
Ya, dialah Ronaldo Luís Nazário de Lima, bintang tim nasional Brasil di Piala Dunia 1998. Kedigdayaan Brasil kala itu harus terhenti di partai puncak oleh pasukan Les Blues yang diarsiteki Aime Jacquet.
Tak tanggung-tanggung, gawang tim Samba kebobolan tiga gol tanpa balas. Publik terkejut, tak menyangka tim yang difavoritkan juara malah tampil memble.
Lalu, orang-orang pun menuding bahwa salah satu penyebabnya karena kondisi Ronaldo.
Selama turnamen, Ronaldo memang menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Namun 72 menit sebelum kick-off laga final nama Ronaldo ditarik dari daftar starter melawan Perancis dengan alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi misteri sampai saat ini.
Ronaldo tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan, apalagi ia bertubi-tubi dilanggar oleh pemain Perancis.
Salah satu momen yang membuatnya terkapar di lapangan adalah ketika berebut bola di udara. Ia bertabrakan dengan kiper Perancis Fabien Barthez di menit ke 30. Akibat insiden itu pertandingan sempat dihentikan.
Lihat videonya:
Melihat timnya tertinggal satu gol, Ronaldo berusaha bangkit dan memaksakan diri untuk melanjutkan pertandingan. Namun apa daya, kondisinya sudah tak prima.
Bukannya membalas, gawang Brasil malah kebobolan dua gol lagi. Perancis pun memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Kesialan yang dialami Ronaldo Luís untungnya tak diikuti Cristiano Ronaldo. CR7 berhasil mengangkat trofi Piala Eropa meski hanya bermain 25 menit. Bahagia, sudah tentu.
Cristiano Ronaldo telah membuktikan betapa pentingnya peran seorang bintang walau berada di pinggir lapangan. Dia bertahan di bangku cadangan dan memberikan dukungan kepada rekan-rekan setimnya.
Bahkan, ketika pertandingan sudah melewati masa dua kali 45 menit, Ronaldo ikut memberikan instruksi dari pinggir lapangan layaknya seorang pelatih. Semua usaha itu tak sia-sia, karena Portugal berhasil membobol gawang Perancis di menit ke 109 lewat sepakan keras Eder.
Lihat selebrasi Portugal menjuarai Piala Eropa 2016:
Gol semata wayang itu bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. Hari yang bersejarah bagi Portugal, dan tentu mereka tak bisa melupakan arti penting Ronaldo. (*)