Pokemon Go
Demam Pokemon Go, Retailer Elektronik dan Smartphone Berikan Layanan Pengisian Daya Gratis
Retailer dan pengecer elektronik serta smartphone memberikan layanan pengisian daya (charging) secara gratis di tokonya.
Penulis: Amalia Husnul A | Editor: Amalia Husnul A
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO - Retailer dan pengecer elektronik serta smartphone memberikan layanan pengisian daya (charging) secara gratis di tokonya.
Layanan ini dimaksudkan untuk menarik para gamers agar berkunjung di tokonya. Layanan ini diberikan setelah melihat adanya peningkatan penjualan peralatan pengisian daya setelah deman Pokemon Go sejak dirilis di Amerika Serikat, dua pekan lalu.
Peningkatan ini dimanfaatkan untuk mendorong pelanggan baru agar mereka mampir ke tokonya lewat kehadiran permainan berburu monster Pokemon ini.
Dari data yang dirilis beberapa retailer, terjadi peningkatan penjualan peralatan pengisi daya seperti dilaporkan AT&T yang mencatat kenaikan 1,41%, GameStop GME -0,65% dan RadioShack RSH 0.00% sejak Pokemon Go dirilis 6 Juli lalu.
BACA JUGA: Ada Dua Titik Pokestop, Kawasan Pinggir Pantai Ini Jadi Tempat Favorit Bermain Pokemon Go
Sementara, GameStop melaporkan kenaikan penjualan mencapai 45% dan RadioShack memprediksi akan ada kenaikan sekitar 50%, demikian seperti dirilis Reuters dikutip dari Fortune.com, Senin (25/7/2016).
Untuk menaikkan penjualan, retailer menggunakan beragam cara mulai dari media sosial, layanan pengisian daya gratis bahkan memasang pemberitahuan di kedai-kedai limun sederhana agar para gamers mampir ke toko mereka.
Permainan berbasis augmented reality yang dirilis Nintendo ini memungkinkan pemainnya untuk berjalan di dunia nyata di sekitarnya untuk mencari monster virtual yang dapat dilihat di layar telepon pintar mereka.
Hanya tujuh hari sejak dirilis di Amerika Serikat, tercatat telah ada 65 juta pengguna.
Meski permainan ini masih belum membuka peluang untuk beriklan, GameStop, RadioShack dan Sprint Corp berupaya untuk meraup pundi-pundi dengan memancing mereka berkunjung ke toko mereka. (Fortune.com)
***
