Defisit APBD

APBD 2017 Dipangkas, Beasiswa Umum Terancam Ditiadakan

APBD tahun anggaran 2017 yang hanya mencapai sekitar Rp 6 triliun memberi efek langsung pada dana Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC).

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Para siswi SMAN 3 Samarinda mencari informasi beasiswa melalui internet di sekolah mereka beberapa waktu lalu, Kamis (4/5/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemangkasan anggaran pada APBD Kaltim diperkirakan akan berlanjut pada 2017.

APBD tahun anggaran 2017 yang hanya mencapai sekitar Rp 6 triliun memberi efek langsung pada dana Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC).

Hal itu diungkapkan Ketua Tim BKC Basmen Nainggolan saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Selasa (13/9/2016).

"Tahun depan perkiraan APBD hanya Rp 6 triliun. Kurang lebih Rp 5 triliun digunakan untuk belanja langsung. Sementara Rp 1 triliun untuk belanja tidak langsung, seperti dana untuk SKPD, termasuk Dinas Pendidikan Kaltim," ujarnya.

Akibatnya, informasi yang didapatkan hanya ada Rp 58 miliar dana untuk BKC tahun depan. Angka tersebut turun dari angka tahun 2016, dana Beasiswa Kaltim Cemerlang sebesar Rp 75 miliar.

"Efeknya, tahun depan dana digunakan untuk beasiswa kerjasama saja. Sedangan beasiswa lainnya, seperti beasiswa umum dan beasiswa khusus kedokteran ditiadakan," kata Basmen.

Baca: Dampak Defisit, Tahun Depan Beberapa Beasiswa Ditiadakan

Terkait keinginan Pemprov Kaltim mengagendakan penerimaan beasiswa, termasuk beasiswa luar negeri ke Australia masih belum diketahui jelas sumber dananya. Hal itu mengacu pada dana BKC yang terus turun tiap tahunnya.

Menurut Basmen, beasiswa Australia yang saat ini tengah dijajaki antara Pemprov Kaltim dan Victoria University memang akan dimasukkan dalam jalur BKC.

"Rupa-rupanya akan dimasukkan ke BKC," tuturnya.

Jika dimasukkan dalam penggangaran BKC, otomatis dana yang dibutuhkan BKC ikut bertambah. Tahun ini saja, dana BKC sudah turun daripada tahun lalu. Dalam pertemuan sebelumnya, tim BKC pernah menjelaskan bahwa dana BKC 2016 hanya Rp 71 miliar. Angka itu turun dibanding 2015 yang mencapai Rp 114 miliar.

Baca: Lagi Defisit Anggaran Gubernur Tetap Ingin ke Australia, Kalau Perlu Cari Tiket Murah

Dari Rp 114 miliar turun menjadi Rp 64 miliar. Kemudian ada penambahan sekitar Rp 6 miliar sekian, sehingga total anggaran BKC 2016 Rp 71 miliar. Ini membuat ada perubahan kuota di pembagian beasiswa.

"Dana Rp 71 miliar dibagi untuk Beasiswa Kerjasama Rp 48 miliar, Beasiswa Khusus S3 Kedokteran Unmul Rp 12 miliar. Selebihnya Beasiswa Umum sekitar Rp 11 miliar," tambah PPTK BKC, Rini saat ditemui Tribun, sebelumnya.

Lebih lanjut, Basmen menjelaskan, akan sulit direalisasikan Beasiswa Kerjasama Australia tersebut tahun ini. "Sepertinya tidak pada tahun ini, karena kami memang tidak ada dananya," ujarnya.

Tahun depan pun, masihlah dirasa sulit, karena dana ini juga diperkirakan akan turun kembali menjadi hanya Rp 58 miliar.

"Tahun depan itu diperkirakan APBD Kaltim hanya Rp 6 triliun. Untuk BKC hanya bisa dapat Rp 58 miliar saja," katanya.

Baca: Lagi Defisit Anggaran Gubernur Tetap Ingin ke Australia, Kalau Perlu Cari Tiket Murah

Masih Rancangan
Agenda rencana kerjasama bidang pendidikan dengan Universitas Victoria, Australia yang membuat rombongan Pemprov berangkat ke Australia ternyata masih berupa rancangan.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Beasiswa Kaltim Cemerlang Basmen Nainggolan, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/9/2016).

"Ini kedua kalinya kami (Pemprov) ke sana. Terkait kunjungan Pak Gubernur kali ini, memang ada undangan dari pihak Universitas Victoria. Sebelumnya, pada Juli lalu, ada tim dari Universitas Victoria datang ke Kaltim membahas rencana kerja sama. Tujuannya untuk melakukan penandatanganan MoU untuk beasiswa Australia tersebut," ujarnya.

Dikonfirmasi terkait seperti apa kisi-kisi MoU yang nantinya akan ditindak lanjuti, Basmen juga ikut menjelaskan.

"Nanti di sana akan ditindak lanjuti, seperti berapa biayanya, dan lainnya, akan kami pelajari," tambahnya.

Basmen mengaku masih belum bisa memetakan berapa banyak kuota penerima beasiswa kerjasama Autralia tersebut nantinya.

Baca: Mau ke Luar Negeri Saat Defisit APBD, Gubernur Disebut Piawai Susun Materi Stand up Comedy

"Kuota belum bisa kuotakan. Kami lihat dahulu program apa yang bisa diambil dan dikerjasamakan di sana, dan berapa besar biayanya. Jenjangnya pun masih belum tahu, apakah S1, S2 atau S3. Kami masih rencanakan dahulu ketika sudah dibicarakan di sana," jelas Basmen.

Meskipun dipastikan akan berangkat untuk membahas kerjasama tersebut, tindak lanjut ketika pulang nanti pun diungkapkan Basmen, masih sulit untuk dilakukan.

Bahkan jika nantinya kerjasama tersebut dilakukan dengan sistem pembayaran berbagi, setengah melalui Pemprov dan setengah lagi melalui dana Universitas.

Ia mencontohkan salah satunya beasiswa dengan Pemerintah Rusia, yang mana dalam tahapan hingga mahasiswa lulus, ada 3 jenis pembayaran yang dikerjasamakan dengan pihak Rusia, yakni pembayaran uang kuliah, biaya hidup, serta biaya tempat tinggal.

Dalam MoU dengan Rusia, Pemprov hanya membayar biaya hidup sebesar Rp 84 juta setahun per mahasiswa.

Sementara, biaya kuliah serta tempat tinggal ditanggung pemerintah Rusia. Cara-cara inilah yang diakui Basmen sedang dikejar untuk dikerja samakan.

Hal senada juga disampaikan Tri Murti Rahayu, Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Kaltim.

"Detail yang dibicarakan yakni kami inginkan kemudahan-kemudahan pembiayaan, jadi tidak full dibayarkan Pemprov Kaltim. Ini bersambut dengan adanya tawaran dari Victoria University yang juga menawarkan beasiswa-beasiswa. Jadi, jika bisa, Pemprov hanya membayar di awal saja, atau biaya kuliah dimurahkan, tetapi tetap dengan kualitas pengajaran yang sama," katanya. (*)

*****

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved