Opini
Jangan Berpolitik tanpa Prinsip, Kesejahteraan Bukan Sekadar Isu Manis
Politik tidak sekadar merebut kekuasaan dalam suatu negara, begitupun dalam hal strategi dan kebergantungan hajat hidup orang banyak.
Oleh Muhammad Jabar
Staf Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kaltim
Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Negara, Universitas Mulawarman
jabarhm17@gmail.com

Muhammad Jabar Staf Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kaltim, Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Negara-Universitas Mulawarman
DINAMIKA perpolitikan di kancah nasional menyebar hingga ke berbagai penjuru daerah. Sadar atau tidak hidup tidak bisa dipungkiri dari dunia politik.
Politik tidak sekadar merebut kekuasaan dalam suatu negara, begitupun dalam hal strategi dan kebergantungan hajat hidup orang banyak.
Politik adalah seni dan tata cara mengatur dan menggerakkan tatanan hidup bermasyarakat lebih baik lagi.
Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Politik mengartikan politik adalah usaha menggapai kehidupan yang lebih baik.
Tentu cita-cita dasar politik adalah tidak terlepas dari kebaikan dan menciptakan kebaikan.
BACA JUGA:Sampaikan Apresiasi, Menteri Pertanian Sebut TNI Berkontribusi Besar Tingkatkan Produksi Pangan
Seiring dan perkembangan zaman hingga hari ini kita sering mendengar bahwa politik itu kejam, politik itu tidak manusiawi dan banyak yang menjelaskan politik adalah bukan hal yang dicita-citakan.
Tapi hal ini sangat diwajarkan karena tidak semua orang berpikiran sesuai dengan apa yang harus kita pikirkan. Inilah menjadi salah satu kejanggalan ketika teori tidak sesuai dengan realita yang ada.
Perlu kesadaran untuk menyadarkan dan belajar kembali hakikat makna. Sebagian orang terjun ke dunia politik karena belum kuat terhadap godaan atau belum mempelajari apa itu politik sesungguhnya.
Maka hal yang menjanggal adalah ketika orang-orang menerapkan dalam dunia perpolitikan seolah-olah dia benar dalam hal bertindak tanpa harus dikritik dan diberi masukan oleh siapapun.
Inilah yang menjadi kekhawatiran, walaupun dalam hakikatnya pemimpin mengambil putusan tentu ada pertimbangan-pertimbangan dan langkah-langkah sebelum memutuskan sesuatu.
Begitu juga dalam hal mencalonkan diri sebagai kepala daerah misalnya, harus ada niat dari dalam diri. Kata Pramoedya Ananta Toer adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.
BACA JUGA:Cara Mudah Tekan Buang Angin yang Timbulkan Bau Tak Sedap
Politik tanpa prinsip adalah salah satu dosa sosial kata yang diagungkan oleh pemimpin India yang terkenal, memimpin tidak harus dengan kekerasan karena kita semua orang bersaudara.
Siapa dia, tak lain adalah Mahatma Gandhi. Pendekatan-pendekatan tanpa kekerasan inilah yang mampu membuat negaranya merdeka dari kalangan penjajah pada masa itu.
Kalau suatu negara harus mengangkat persenjataan untuk menakhlukkan lawan hingga peperangan. Maka Gandhi adalah orang yang lemah lembut dalam bertutur kata untuk menaklukkan lawan.
Rela miskin bahkan kelaparan demi memperjuangkan hak rakyatnya. Hingga kini namanya masih harum di kalangan India bahkan dunia.
Berapa banyak tokoh politik yang harus menjadi panutan, ketika harus terjun ke dunia politik harus paham secara realita kondisi masyarakat.
BACA JUGA: Astaga! Ketua Pengadilan Agama Digrebek Bersama Pria Bersarung Tanpa Baju di Hotel, Bukan Suaminya
Kesejahteraan dan perekonomian selalu menjadi alasan dan strategi untuk mengantarkan ke panggung politik. Tentu hal inilah yang harus diperjelaskan kembali.
Ketika kesejahteraan menjadi tawaran kepada masyarakat, maka calon pemimpin harus mampu mewujudkan.
Setidaknya meminimalisir angka kemiskinan di setiap daerah. Karena sejatinya kesejahteraan bukan hanya untuk satu orang, tetapi untuk semua rakyat.
Persaingan untuk merebut panggung kekuasaan selalu ditimbulkan isu-isu yang begitu manis di bibir, kebijakan-kebijakan serta program-program pembangunan sering kita diperdengarkan dari calon pemimpin.
Namun alangkah baiknya ketika itu dapat diwujudkan, karena sesungguhnya kepentingan bersama yang harus diutamakan, bukan kepentingan pribadi.
BACA JUGA: Tiga PNS Ditetapkan Jadi Tersangka Pungli di Kemenhub
Maka dari itulah politik tanpa prinsip akan melahirkan kekeliruan dalam memimpin dan berhubungan di kalangan masyarakat.
Munculnya kandidat-kandidat baru juga menjadi persoalan, terutama dalam hal kualitas, kuantitas serta kapabilitas yang masih dipertanyakan sebagian oleh publik.
Perlu digarisbawahi, semua yang akan menjadi pemimpin tidak terlepas dari ambisi. Apakah itu berpengaruh negatif atau positif, tergantung sudut pandang masing-masing perseorangan untuk menilainya.
Maka dari itu sangat berpengaruh dalam hal pemilihan ketika menjadi calon kepala daerah. Terakhir, berpolitiklah tapi yang cerdas! (*)
***
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pilkada-di-panti-sosial_20161012_201032.jpg)