Duet Jonan-Arcandra Disambut Positif, Diharapkan Harga Gas Bisa Turun
Dengan begitu Jonan diharapkan juga bisa melakukan langkah-langkah strategis untuk bisa menurunkan harga gas bumi.
Baca: Presiden Jokowi Lantik Jonan-Arcandra Jadi Menteri dan Wakil Menteri ESDM
”Setahu saya setelah 5 tahun menjadi warga Indonesia baru bisa diangkat menjadi pejabat publik, dan tidak bisa serta menjadi pejabat negara,” jelasnya.
Sebab akibat harga gas bumi dan Listrik yang sangat mahal dibandingkan di negara negara regional telah meyebabkan banyaknya industri-industri di Indonesia pindah ke negara negara yang biaya energinya jauh lebih murah dari Indonesia.
Yang sangat penting, lanjut dia, Jonan saat ini perlu melakukan untuk bisa menambah pemasukan negara untuk sektor pajak tambang dengan meneruskan relaksasi eksport konsetrat karena banyak yang belum siap.
Pabrik pengolahan hasil tambang mineral, menurut Arief, sama sekali tidak ada smelternya, seperti hasil konsentrat tambang nikel dengan kandungan 1,8 persen nikel harus bisa diekspor karena mempunyai harga yang cukup tinggi di pasaran luar negeri yang akhirnya bisa menambah pemasukan negara.
“Dari pada konsentrat tambang nikel dengan kandungan 1,8 persen itu bertumpuk-tumpuk tak berguna di sekitar area pertambangan nikel yang khusus untuk menghasilkan nikel dengan kandungan 2 persen bisa diolah didalam negeri,” tambah dia.
Perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat juga dibutuhkan oleh perusahaan tambang yang sedang membangun smelter sebagai pemasukan perusahaan untuk menambah modal kerja pembangunan smelter.
Untuk Arcandra yang saat ini diangkat Wakil Menteri ESDM, lanjut Arief, seharusnya Joko Widodo benar- benar memperhatikan status seseorang yang baru menjadi warga negara Indonesia, apakah boleh langsung menjadi pejabat negara dan sesuai undang undang yang berlaku, karena sebelumnya Arcandra adalah warga Amerika yang baru menjadi WNI.
”Setahu saya setelah 5 tahun menjadi warga Indonesia baru bisa diangkat menjadi pejabat publik, dan tidak bisa serta menjadi pejabat negara,” jelasnya. (Srihandriatmo Malau)