Torabika Soccer Championship

Ini Dia Resep yang Ditanamkan Pelatih Kiper Persiba untuk Penjaga Gawangnya

Bukan suatu pencapaian yang kebetulan tangannya berhasil memblok tendangan digaris 12 pas tersebut. Ini sudah dilakukannya tiga kali berturut-turut.

TRIBUN KALTIM/ALFIANSYAH
Mardianto, pelatih kiper Persiba Balikpapan saat melatih Yoewanto Stya Benny. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sudah tiga kali penjaga gawang Persiba, Yoewanto Stya Benny menggagalkan hadiah penalti dari tim lawan.

Terakhir, di pertandingan pekan ke-24 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 kala Beruang Madu bentrok dengan Bhayangkara FC Senin (17/10/2016), tangan Beny berhasil memblok tendangan penalti dari pemain belakang Bhayangkara, Otavio Dutra.

Bukan suatu pencapaian yang kebetulan tangannya berhasil memblok tendangan digaris 12 pas tersebut. Ini sudah dilakukannya tiga kali berturut-turut.

Baca: Walau Ada 3 Pemain Baru, Gelandang Persiba Asal Makassar Ini tak Merasa Disaingi

Terkait hasil gemilangnya ini, pelatih penjaga gawang Persiba Mardianto bercerita mengenai resep apa yang ia ajarkan untuk seorang Beny, sapaan akrab dari Yoewanto Stya Benny.  

Perasaan seorang penjaga gawang itu harus peka, tak boleh gagal fokus sedetik pun dan harus selalu siap mental entah itu dimana atau lawan siapapun.

 “Feeling Beny itu kuat. Beny tiga kali tak gol. Kiper yang hebat belum tentu juga bisa seperti itu. Benny feeling-nya kuat dan bisa membacanya. Makanya seorang penjaga gawang itu harus latihan reaksi terus agar refleksnya itu peka dan tahu bola larinya di tempat yang mana,” ujar Mardianto.

Ditanya mengenai resep atau instruksi khusus untuk Beny kala anak asuhnya menghadapi tendangan penalti, Mardianto menegaskan, seorang penjaga gawang ketika pertandingan hatinya harus dingin dan ketika menghadapi tendangan penati, ia tidak boleh mendapatkan instruksi dari pemain atau bahkan dari  pelatih.  

Baca: Sebelum Tanding, Ini Biasanya yang Dilakukan Pemain Persiba

“Diskusi itu membuat dia buyar. Jadi jangan diskusi. Jangan ada arahan bagaimana. Pokoknya persiapan sebelumnya sudah matang dengan latihan reaksi untuk refleksnya semakin kuat. Instruksi dan diskusi itu dilakukan sebelum tendangan penalti pada saat pertandingan,” tegasnya. (*)

***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved