Pekan Paralimpik Nasional
Kisah Om Tok Peraih Medali Emas di Cabor Tenis Meja, Berhasil Berkat Dukungan Sang Istri
Istri yang setia adalah istri yang mampu menerima setiap kekurangan dan kesederhanaan dari suami.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kelahiran, rezeki, jodoh, dan kematian adalah sebuah rahasia ilahi dan selalu menjadi misteri dalam mengarungi dunia ini.
Alangkah bahagianya apabila berjodoh dengan pasangan yang tepat, di mana semua dapat dilancarkan dan diberikan kemudahan mulai dari rezeki, kesusahan, musibah, dan segala permasalahan yang ada.
Istri yang setia adalah istri yang mampu menerima setiap kekurangan dan kesederhanaan dari suami. Bahkan dari kekurangan itu, sang istri yang setia hadir, menyembuhkan, dan mampu membuat perasaan suami lebih berwarna.
Baca: Ini Kata Ketua NPC Kaltim Terkait Anggaran Peparnas yang Minim
Itulah kata yang tepat bagi Nana (44), istri dari atlet difabel Peparnas Kaltim Cabang Olahraga (Cabor) Tenis Meja, Iskam Yudiyanto yang berhasil menyabet medali emas di Peparnas XV Jawa Barat di nomor TT tunggal.
Ketekunan dan kerja kerasnya selama satu tahun menggeluti olahraga tenis meja, akhirnya terbayar lunas setelah memenangkan pertandingan terakhir kompetesi penuh melawan atlet difabel unggulan dari Jawa Barat, dengan skor akhir 3-0.
Pria kelahiran Tulungagung, 4 Desember 1968 yang biasa disapa dengan panggilan Om Tok ini, langsung membagi rasa gembiranya dengan istri tercintanya.
Om Tok menegaskan, pencapaiannya selama ini, tidak lepas dari sosok sang istri yang menjadi buah hati sekaligus kawan karib yang selalu setia.
“Ini adalah pertandingan perdana saya di Peparnas dan medali pertama saya di pertandingan ini, sebelumnya saya pernah menang di kejurnas dan kejurprov. Saya terharu sekali ketika berhasil mendapatkan medali emas. Saya langsung telepon istri saya. Sebelumnya, saya tak boleh menelepon siapa dan tak boleh hubungi siapa-siapa di sana. Harus fokus. Setelah mendapatkan emas, saya tidak mengira dan sampai-sampai saya itu tidak bisa tidur dan langsung mengabari istri saya, mengenai kabar gembira ini,” ujarnya, kepada Tribun Kaltim, saat diwawancarai di kediamannya di Perumahan Balikpapan Baru, San Fransisico FB 17, Rabu (19/10/2016).
Baca: 48 Atlet Peparnas NPC Balikpapan Dilepas Pejabat
Kemudian, Om Tok yang mempunyai tempat bimbingan belajar Artha, dengan emosi dan rasa harunya yang paling mendalam bercerita.
“Saya orang catat dan tak menyangka bisa seperti ini. Saya mendirikan bimbel ini dari susah sama istri saya. Dari nol saya dirikan bimbel ini. Dari nol saya dirikan sama istri saya, bersama-sama istri saya. Dulu saya ke rumah-rumah mengajar anak-anak les, setelah itu, Alhamdulillah saya sudah bisa buka tempat les. Dengan saya yang seperti ini, istri mau menerima kesederhanaan saya. Pencapaian saya semuanya, tidak lepas dari istri saya, dimana istri saya selalu ada dan setia untuk saya, pokoknya ia sudah seperti kawan karib saya baik itu suka maupun duka,” ceritanya, sambil menangis haru.
Semuanya Om Tok dapatkan. Dari istri yang setia, mampu membuat hatinya selalu tenang dan dapat diberikan kesehatan.
Om Tok menjelaskan, persiapannya untuk bertanding di Peparnas PON Jawa Barat, ia sudah persiapkan satu tahun sebelumnya.
Sebelum tekun berolahraga tenis meja, ia sangat susah menggerakkan kaki kanannya lantaran patah di bagian tulang kering dan sampai saat ini pun kakinya tersebut masih di pasang pen sejengkal jari tangan pria dewasa.
Usaha tak akan pernah mengkhianati hasil. Dari berlatih selama 6 jam sehari tanpa mengenal waktu dan apalagi setiap latihan ia biayai sendiri mulai dari tempat, peralatan, vitamin dan lain sebagainya, akhirnya ia pun bisa agak leluasa untuk menggerakkan kaki kanannya dan bahkan ia pun berhasil memenangkan pertandingan di setiap kejuaraan tenis meja yang diikutinya.(*)