Pemadaman Listrik
Serius, Kabupaten Ini Terancam Black Out!
Lantaran jam terbangnya sudah cukup tinggi, tiga unit mesin pembangkit bertenaga uap ini membutuhkan perawatan dan perbaikan.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Persoalan listrik di Kabupaten Berau tak sesederhana yang dibayangkan oleh masyarakat.
Untuk menyediakan sumber listrik ini dibutuhkan investasi puluhan hingga ratusan miliar. Ini terungkap saat Pemkab Berau menggelar pertemuan bersama menajemen PT PLN, PT Indo Pusaka Berau selaku pengelola PLTU Lati bersama masyarakat Berau, Senin (21/11/2016).
Kebutuhan listrik di wilayah ini sangat bergantung pada pasokan PLTU Lati yang dibangun oleh Pemkab Berau sejak 13 tahun lalu.
Lantaran jam terbangnya sudah cukup tinggi, tiga unit mesin pembangkit bertenaga uap ini membutuhkan perawatan dan perbaikan.
Baca: Berau Terancam Krisis Listrik, Lampu Jalan Terpaksa Dimatikan
Agus yang sehari sebelumnya meninjau perbaikan PLTU Lati mengungkapkan, kemungkinan besar, mesin pembangkit nomor 1 dan 2 juga memerlukan perbaikan setelah beroperasi selama belasan tahun.
Rencananya, PT IPB akan melakukan perawatan mesin pembangkit unit 1 pada bulan Februari 2017 nanti, sedangkan unit 2 dijadwalkan pada bulan Juli 2017.
“Setiap satu mesin pembangkit di PLTU dimatikan, kita defisit 5 megawatt. Kalau PLN tidak berhasil menutupi kekurangan ini, akan ada pemadaman bergilir 15 hari lagi,” tegasnya.
Baca: Ini Ide Kreatif Bandara Kalimarau untuk Atasi Krisis Listrik
Bahkan setelah berkoodinasi dengan pengelola PLTU Lati, Agus menyimpulkan, ketiga unit mesin pembangkit itu kemungkinan tidak akan bisa berfungsi lagi dalam waktu 7 tahun kedepan.
“Kalau kita tidak punya solusi jangka panjang, kita akan mengalami black out, gelap total. ini berbahaya. 7 tahun lagi PLTU Lati itu kita anggap sudah tidak ada,” ujarnya. (*)