Pilkada DKI Jakarta

Survei Terbaru, Elektabilitas Agus-Sylvi Kini Kalahkan Ahok-Djarot

Agus-Sylvi disebut mengungguli pasangan nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, yang berada di urutan kedua

KOMPAS IMAGES
Pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni ke Pilgub DKI 2017. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil survei terbaru yang digelar lembaga survei Indikator menempatkan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, pada urutan pertama.

Elektabilitas Agus-Sylvi disebut sudah berada di angka 30,4 persen saat ini.

Agus-Sylvi disebut mengungguli pasangan nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, yang berada di urutan kedua dengan eletabilitas 26,2 persen.

Sementara itu, pasangan nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, disebut berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 24,5 persen.

"Tapi ketiganya punya peluang masuk putaran kedua. Tidak ada satu pun yang bisa mengklaim bisa menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat mengumumkan hasil survei di kantornya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Burhan menyebut pihaknya juga sempat menanyakan kepada responden untuk menjawab secara spontan siapa tokoh yang akan mereka pilih sebagai gubernur DKI.

Hasilnya, Agus berada pada urutan pertama dengan 22,3 persen; Ahok pada urutan kedua dengan 19,4 persen; disusul berturut-turut Anies dengan 17,4 persen; Sandiaga Uno dengan 0,4 persen; Djarot Saiful Hidayat dengan 0,2 persen; dan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan 0,1 persen.

"Ada yang menjawab Habib Rizieq kami tidak bisa melarang. Namanya juga jawaban spontan," ujar Burhan.

Menurut Burhan, survei dilakukan pada 15 November sampai 22 November 2016, atau dimulai sehari sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Survei dilakukan terhadap 798 responden warga DKI Jakarta yang sudah mempunyai hak pilih.

Mereka diwancarai secara tatap muka.

Metode survei ini adalah multistage random sampling dengan margin of errror 3,6 persen.

Menurut Burhan, penarikan sampel dilakukan dengan cara flowchart, yakni ada kelurahan di lima kota yang dipilih secara random dengan jumlah proporsional.

Di kelurahan terpilih kemudian dipilih lima RT yang juga dilakukan dengan cara random.

Setelah itu, di masing-masing RT dipilih dua KK.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved