Perampokan dan Pembunuhan Sadis
Ini Kesaksian Wanita yang Duduk Dekat Ius Pane dalam Perjalanan Bogor-Sumatera
Renny (26) baru tersadar pria yang duduk dekatnya di bus PT Antar Lintas Sumatera adalah Ridwan Sitorus alias Ius Pane.
TRIBUNKALTIM.CO, MEDAN – Renny (26) baru tersadar pria yang duduk dekatnya di bus PT Antar Lintas Sumatera adalah Ridwan Sitorus alias Ius Pane.
Enam anggota Reskrim Polres Jakarta Timur menciduk Ius Pane, pelaku terakhir komplotan rampok pimpinan Ramlan Butarbutar di pol bus PT ALS, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Minggu (1/1/2017) pukul 08.05 WIB.
Semakin tak percaya Renny setelah melihat pemberitaan di media daring dan televisi wajah Ius tak lain orang yang duduk tak jauh darinya selama perjalanan dari Bogor menuju Sumatera.
Usai ditangkap polisi Ius mengaku memerintahkan menyekap 11 orang di toilet selama merampok rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, Senin (26/12/2016).
"Saya terkejut banget kok bisa enggak tahu ada perampok Pulomas itu satu bus," cerita Renny saat dihubungi Tribun Medan, Senin (2/1/2017).
Baca: Ringkus Ius Pane di Pool Bus, Polisi Menyamar Menjadi Sosok Ini
Tak hanya Renny, hampir seluruh penumpang di dalam bus nomor pintu 333 itu tak ada yang menaruh curiga sedikit pun terhadap Ius yang kerap memasang dan melepas topi putihnya
Selama di perjalanan Ius seperti penumpang kebanyakan, mengobrol dengan penumpang lain untuk mengusir rasa bosan karena perjalanan berhari-hari.
"Kelakuannya di dalam bus tidak mencurigakan,” Renny menambahkan.
Semula Renny duduk di bangku nomor 42, sedangkan Ius duduk di bangku nomor 37 dan ada seorang perempuan duduk di sampingnya.
"Setiba di Cililitan saya dipindahkan ke depan, tidak jauh dari sopir. Tapi saat di Merak, perempuan yang duduk bersebelahan dengan perampok itu pindah ke belakang kami,” cerita dia.

Marwan Nasution, sopir PT ALS yang busnya ditumpangi Ridwan Sitorus alias Ius Pane, perampok kaki tangan Ramlan Butarbutar, selama perjalanan dari Bogor ke Medan, Minggu (1/1/2017). (TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO)
Renny tak tahu detik-detik polisi menangkap Ius di pol bus PT ALS di Kota Medan, karena harus turun di Tebingtinggi, Sumatera Utara.
Saat bus berangkat dari Bogor, Ius sudah berpesan kepada sopirnya, Marwan Nasution, untuk diturunkan di Medan Amplas, agar mudah cari angkot tujuan Belawan.
Belakangan Marwan kasih tahu angkot tujuan Belawan mudah dijumpai dan lewat di depan pol bus PT ALS di Jalan Sisingamangaraja.
Akhirnya Ius pun menurut dan di sana ia ditangkap. (Tribun Medan, Jefri Susetio)