Blok Nunukan

Irianto Janji Temui Ignasius Jonan Bahas Skema Pengambilan Saham PI 10 Persen di Blok Nunukan

Produksi minyak diproyeksi mencapai 1.800 barel per hari dari 8 sumur di lapangan Badik dan West Badik blok Nunukan.

HO/SETPROV KALTARA
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie meninjau salah satu anjungan Blok Nunukan di perairan Bunyu Kabupaten Bulungan beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Pengelolaan Blok Nunukan di Kabupaten Bulungan tetap menjadi incaran Pemprov Kalimantan Utara.

Sebab ada jatah saham (Participating Interest/PI) 10 persen yang diberikan kepada daerah penghasil berdasarkan undang-undang.

Ditemui di gubernuran, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengakui dalam waktu dekat ini dirinya akan bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam rangka membahas skema keikutsertaan pemprov dalam pengelolaan blok migas yang berlokasi di lepas pantai Pulau Bunyu itu.

"Mungkin setelah pelantikanlah (pejabat eselon pemprov) baru ketemu Pak Menteri ESDM. Karena beliau sangat sibuk juga," sebutnya kepada Tribunkaltim.co, Kamis (5/1/2017) pukul 14.00 Wita usai mengukuhkan Kepala BPKP Perwakilan Kalimantan Utara di gubernuran.

Salah satu masalah yang dihadapi Kalimantan Utara ialah belum tersedianya uang yang cukup untuk mengambil jatah saham 10 persen lapangan Badik dan West Badik yang digarap PT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company.

"Apakah nanti ditalangi, nanti akan dibicarakan detailnya. Karena PHENC juga masih melakukan konsolidasi untuk sampai ke tahap produksi," ujarnya.

Kata Gubernur, PHENC di tahun 2017 ini menargetkan produksi gas sebanyak 60 kaki kubik per hari (million standar cubic feet per day/mmscfd).

Produksi minyak diproyeksi mencapai 1.800 barel per hari dari 8 sumur di lapangan Badik dan West Badik blok Nunukan.

"Rig- itu baru sampai," ujarnya.

Untuk diketahui, investasi pengembangan lapangan Badik dan West Badik blok oleh PT PHE mencapai 560 juta USD (capital expenditure/belanja modal). Lapangan Badik dan West Badik wilayah kerja Nunukan, secara administratif berada Kabupaten Bulungan.

Tepatnya, kurang lebih 6,67 mil laut dari garis pantai Pulau Bunyu, Kecamatan Bunyu.

Produksi gas Badik dan West Badik diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik khususnya untuk pemenuhan energi listrik.

Sedangkan minyaknya akan ditangani Pertamina untuk diolah di kilang Balikpapan setelah digabung dengan hasil produksi minyak Pertamina EP Bunyu dan Pertamina EP Sembakung.

Selain mengebor 8 sumur dan pendirian anjungan lepas pantai, dari ladang minyak akan dibangun jalur pipa bawah laut dan pembangunan fasilitas penerima darat di Pulau Bunyu (onshore processing facility). (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved