39 Tahun Gianluigi Buffon, Jatuh Cinta dengan Posisi Kiper Berkat Aksi Spektakuler Ini
Pindah ke tim yunior Parma pada 1991, dia menunjukkan potensi menjadi kiper dibanding menjadi seorang pemain bertipe penyerang.
"Roma bukanlah tempat yang baik bagi saya untuk mengembangkan karier, mereka memang juara tapi keuangan mereka tipis sehingga kemungkinan akan membuat saya berjuang sendirian sebagai salah satu bintang di sana bersama Francesco Totti," ujar Buffon yang dikutip dari Football Italia pada 2008.
Akhirnya di musim terakhirnya bersama Parma, Buffon berlabuh ke raksasa Italia yang lain Juventus.
Dibeli dengan harga 37 juta poundsterling (Rp 732 miliar), dia menjadi kiper termahal bahkan sampai saat ini.
Berkostum hitam-putih Buffon meraih banyak gelar.
Tujuh gelar Scudetto, lima Super Coppa, dan satu Coppa Italia, itulah yang disumbangkan kekasih dari Ilaria D'Amico bagi The Old Lady.

Beberapa gelar individu juga berhasil ia raih.
Salah satunya tahun lalu, ia mendapat penghargaan Golden Foot. Penghargaan yang ditujukan bagi pesepak bola yang sudah menginjak usia 28 tahun atau lebih.
Sungguh istimewa, karena Buffon saat ini menjadi satu-satunya pemain yang berposisi kiper dalam meraih penghargaan ini.
Dia juga berhasil mengantarkan Italia menjadi kampiun Piala Dunia 2006 yang diselenggarakan di Jerman.

Kesetiaannya untuk Juventus sempat diuji pada tahun 2006 saat Juve didera kasus Calciopoli dan harus mencicipi Liga Italia Serie B.
Beberapa pemain bintang mengambil pintu keluar dari Juventus, sebut saja Zlatan Ibrahimovic, Lilian Thuram, Gianluca Zambrotta, dan Fabio Cannavaro.
Tawaran dari klub lain juga berdatangan untuk Buffon.
Namun bersama David Trezeguet, Pavel Nedved, Alessandro Del Piero, Mauro Camoranesi, dan Gianluca Pessotto, Buffon berikrar tetap setia.
Terjerembab di kasta kedua Serie B plus hukuman pengurangan sembilan poin di awal musim, dalam keadaan itu Juventus tetap perkasa dan kembali ke Serie A sebagai juara.
Kembali ke Serie A pada 2007 Buffon dkk perlahan namun pasti menggeser AC Milan dan Inter Milan yang beberapa musim merajai Liga Italia saat Juventus tidak ada di kasta tertinggi Liga Italia itu.