Terjerat Rengge Nelayan, Pesut Mahakam Ditemukan Mati di Bibir Sungai

Warga Desa Rantau Hempang, Kabupaten Kutai Kartanegara dikejutkan dengan penemuan satu bangkai mamalia pesut terdampar di bibir sungai.

HO/Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Satker Balikpapan
Pesut terdampar di bibir sungai, Minggu (26/3/2017) pukul 12.25 Wita, di Desa Rantau Hempang Kabupaten Kutai Kartanegara. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Warga Desa Rantau Hempang, Kabupaten Kutai Kartanegara dikejutkan dengan penemuan satu bangkai mamalia pesut terdampar di bibir sungai, Minggu (26/3/2017) pukul 12.25 Wita.

Selanjutnya oleh warga, mamalia yang menjadi simbol Kota Samarinda ini dievakuasi dibawa ke daratan.

Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Satker Balikpapan mendapat laporan sekitar pukul 16.00 Wita dan langsung menuju ke lokasi kejadian.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 jam lamanya akhirnya tim tiba pada Senin (27/3/2017) pagi.

"Saat kita tiba sudah ada teman-teman dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Muara Kaman Kutai Kartanegara yang sudah melakukan penanganan, sehingga saya dan komunitas Save Pesut Mahakam (RASI) membantu untuk melakukan pengamatan, identifikasi, dokumentasi dan pengukuran kembali mamalia tersebut," kata Koordinator Satker Balikpapan BPSPL Pontianak Ricky saat menghubungi Tribunkaltim.co.

Hasilnya pesut memiliki panjang badan 223 centimeter, lingkar badan 140 sentimeter dan kondisi sudah masuk kode 3 atau kulit mengelupas, mulai mengembung serta tercium bau menyengat.

Selanjutnya tim melakukan penguburan terhadap bangkai mamalia ini di sekitar lokasi.

Mengenai penyebabnya dari hasil pengamatan di lapangan dan berdasarkan kondisi fisik pesut diduga akibat terjerat alat tangkap ikan milik masyarakat atau yang biasa disebut rengge. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved