Pilkada DKI Jakarta
Berikut Video Kampanye Ahok yang Tayangkan Massa Berpeci dan Bawa Spanduk Bertuliskan Ini
Pasalnya, ada gambaran unjuk rasa yang ricuh dengan massa beratribut pakaian muslim serta spanduk bertuliskan Ganyang Cina
TRIBUNKALTIM.CO- Video kampanye Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjajaja Purnama (Ahok) menuai kontroversi di media sosial.
Pasalnya, ada gambaran unjuk rasa yang ricuh dengan massa beratribut pakaian muslim serta spanduk bertuliskan Ganyang Cina
Juru bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Raja Juli Antoni, membantah ada provokasi dalam video kampanye yang baru saja dirilis pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta itu.
"Video itu menceritakan fakta historis kita sebagai bangsa, di mana proses nation building kita memang belum selesai.
Selalu ada dalam penggalan sejarah kita, provokator yang mengancam dan mencabik-cabik tenun kebangsaan," kata pria yang akrab disapa Toni tersebut, kepada wartawan, Senin (10/4/2017).
Baca: Elektabilitas Ahok-Djarot Menurun, tapi Dianggap Lebih Mampu Benahi Jakarta, Terus. . .
Baca: Tagar #Kampanyeahokjahat Jadi Pemuncak Trending Topic, Ini PenjelasanTimses Ahok-Djarot
Video kampanye berdurasi 2 menit tersebut dimulai dengan beberapa anak muda yang menggedor-gedor mobil.
Di dalam mobil tersebut, terlihat ibu yang merangkul anaknya. Kemudian terlihat ada beberapa pria melakukan aksi unjuk rasa. Di belakangnya ada spanduk bertuliskan "ganyang cina".
Terlihat pula ada pemain sepakbola, bulutangkis, dan penari yang memakai kostum dari berbagai suku daerah.
Dalam tayangan terakhirnya, terlihat Ahok dan Djarot yang bersama-sama menemui warga.
Narasi video itu diisi oleh orasi Djarot saat Konser "Gue 2".
Video itu jadi perbincangan di media sosial dan membuat tagar #Kampanyeahokjahat memuncaki trending topic di Twitter Indonesia.
"Itu kan fakta ada spanduk 'ganyang cina' di aksi-aksi itu. Jadi sebenarnya itu bukan hanya video untuk kampanye Ahok-Djarot, tapi kampanye bahaya disintegrasi bangsa, karena ujaran kebencian yang direproduksi terus-menerus oleh sekelompok orang," kata Toni. (Warta Kota)