Pilkada DKI Jakarta

Kembalikan Formulir ke PAN, Isran Noor Ungkap Beberapa Pertimbangan untuk Maju

Sebagai daerah yang memiliki sumber kekayaan alam, namun kesejahteraan masih belum dirasakan rakyatnya.

TRIBUN KALTIM / BUDHI HARTONO
Kandidat bakal calon Gubernur Kaltim, Isran Noor mengembalikan formulir pendaftaran ke Rumah PAN diterima Ketua DPW PAN Kaltim Darlis Pattalongi, di Sekretariat Rumah PAN Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin (24/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Budhi Hartono

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kandidat calon gubernur Kaltim periode 2018-2023, Isran Noor, lebih dulu mengembalikan formulir ke Rumah PAN Kaltim sebelum Andi Sofyan Hasdam.

Mantan Bupati Kutai Timur itu mengenakan pakaian sederhana kemeja putih, didampingi Ketua Tim Profesional, Sumiati. 

Isran pun memaparkan alasan dia memilih melamar ke partai-partai untuk mencalonkan diri sebagai Cagub Kaltim.

Setelah menyerahkan secara resmi formulir pendaftaran ke Tim Pilkada PAN Kaltim, ia diberi kesempatan memberikan sambutan.

Ia menyampaikan, alasan maju dan mencalonkan diri berdasarkan hasil survei pada bulan Mei sampai November 2017.

Hasil survei itu menjadi pedoman untuk mencalonkan diri di Pilgub Kaltim periode 2018-2023.

"Setelah hasil penelitian itu diuji melalaui teknologi dan keyakinan saya, ada 211 ribu suara di seluruh Kalimantan Timur. Itulah yang bisa menjadi pedoman untuk direpresentasi," ungkap Isran.

Alasan lainnya, Isran mengaku, ia memiliki tanggungjawab moral terhadap daerah provinsi Kaltim.

Sebagai daerah yang memiliki sumber kekayaan alam, namun kesejahteraan masih belum dirasakan rakyatnya.

"Yang kedua, tanggungjawab moral, Kaltim harus diberi perhatian khusus. Kaltim tahun 2015-2016 mengalami keterpurukan ekonomi. Secara nasional, Kaltim tumbuh minus (pada tahun itu). Jadi yang pertumbuhannya yang minus itu, Kaltim dan Provinsi Aceh. Bisa dibayangkan, Provinsi Kaltim yang kaya raya bisa tumbuh minus. Ini menjadi tantangan kita bersama," tuturnya.

Dengan kondisi Kaltim yang memprihatinkan dari segi pertumbuhan ekonomi, kata dia, sudah menjadi nasib provinsi yang memiliki kekayaan sumber daya alam. Tetapi, nasib masih bisa diubah dengan berbagai upaya dan usaha. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved