Jos Soetomo Masuk Dalam Jajaran 100 Orang Terkaya di Indonesia

Pengusaha kondang asal Kaltim H Muhammad Jos Soetomo, baru-baru ini masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia, versi Globe Asia.

Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUN KALTIM/RAFAN A DWINANTO
Pengusaha kondang asal Kaltim, Jos Soetomo. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengusaha kondang asal Kaltim H Muhammad Jos Soetomo, baru-baru ini masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia, versi Globe Asia.

Tepatnya, di urutan ke-93.

Globe Asia merilis, harta kekayaan Jos Soetomo setelah tax amnesty berada di kisaran 430 juta Dollar Amerika atau, setara Rp 5,5 triliun.

Jumat (28/4/2017), Jos Soetomo tampak semangat memberikan sambutan di depan para pejabat di Kaltim.

Diantaranya Kapolda Irjen Pol Safarudin, Walikota Samarinda Syaharie Jaang, dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat.

Gaya Jos Soetomo menyampaikan sambutan sangat khas. Penuh semangat dan filsafat. 

Di terik matahari, Jos Soetomo mengundang para pejabat ini untuk ikut meletakkan batu pertama, pembangunan Masjid Muhammad Cheng Ho, Samarinda.

Masjid berarsitektur Tionghoa ini dibangun di atas lahan Yayasan Sumber Mas Group, yang dipimpin Jos Soetomo.

Ditemui usai acara, Jos sudah mengetahui, dirinya masuk dalam 100 orang terkaya di Indonesia. Tepatnya di urutan 93.

"Pak Dahlan (Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos Group) lebih kaya dari saya. Saya diurutan 93," katanya.

Jos bersyukur, dirinya dianugerahi kekayaan. Namun, kekayaan tersebut, menurut Jos, harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

 "Tuhan mengangkat saya, supaya bisa dilihat orang. Tapi, apa perbuatan kita? Jangan hanya nama yang hebat, tapi kakinya lumpuh," katanya kembali berfilsafat.

Nama Jos mulai tenar sebagai pengusaha kondang, saat era bisnis kayu di Kaltim.

Dirinya mendirikan PT Sumber Mas, di bidang perkayuan.

Perusahaan ini menjadi induk dari lima perusahaan perkayuan yakni, PT Kayan River Industries Plywood (KRIP), PT Meranti Sakti Indah Plywood (MSIP), PT Meranti Sakti Indonesia (MSI), PT Dirga Rimba, dan PT Estetika Rimba.

"Harta itu ibarat darah. Uang jangan disimpan, justru jadikan Itibar (pelajaran). Karena sebentar lagi saya juga kembali ke Beliau (Tuhan)," katanya.

Era kayu meredup, Jos akhirnya melirik bisnis perhotelan.

Dua hotel bintang lima yakni Gran Senyiur di Balikpapan dan Bumi Senyiur di Samarinda, didirikannya. Belum termasuk hotel di daerah Jawa.

Jos juga membangun beberapa usaha properti di Samarinda dan beberapa daerah di Kaltim.

Jos juga berinvestasi di bidang pendidikan, melalui Yayasan Fastabiqul Khairat. Jos juga berencana membangun rumah sakit. "Semoga nanti bisa bangun universitas," katanya. 

"Mudah-mudahan bukan jadi orang kaya, tapi jadi keluarga kaya. Orang kaya itu seperti pohon rengas. Besar dan gatal. Tapi kalau keluarga kaya itu, seperti pohon beringin, siapapun aman, bisa berteduh," katanya lagi.

Menurut Jos, manusia bukan dikenal dan diingat dari hartanya. Melainkan dari perbuatan. Dengan berbuat baik, Jos yakin, diri dan keturunannya akan dikenang banyak orang. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved