BORNEO FC
Pelatih Borneo FC, Ricky Nelson Mewaspadai Bangkitnya Arema FC
Borneo FC memainkan laga pamungkas putaran pertama Liga 1 menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/7).
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Borneo FC memainkan laga pamungkas putaran pertama Liga 1 menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/7).
Pesut Etam datang ke Kanjuruhan dengan semangat dan tekad mendulang kemenangan perdana di laga away.
Caretaker pelatih Borneo FC, Ricky Nelson mengatakan laga melawan Arema sangat krusial bagi timnya. Menurutnya kemenangan adalah harga mati demi mengapa asa bersaing di papan atas Liga 1. Bahkan persiapan Pesut Etam jelang laga kontra Arema sudah dilakukan sejak pertandingan kandang pekan lalu melawan Perseru Serui.
"Persiapan sudah kami lakukan sejak pertandingan kandang. Lawan Arema tidaklah gampang tapi kami persiapkan sebaik mungkin supaya bisa meraih poin," ujar Ricky saat konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (29/7).
Kans Borneo FC mencuri poin cukup terbuka. Pasalnya Singo Edan belakangan ini kehilangan taringnya di Liga. Dalam dua laga terakhir, Christian Gonzales, dkk belum meraih poin. Arema tumbang di tangan tim tamu Persipura dan kalah saat bertandang ke Semen Padang. Kondisi ini bisa jadi membuat Mental anak asuh Aji Santoso down.
Tak hanya itu, rekor pertemuan sebelumnya, Pesut Etam berhasil menaklukan Arema dk kandang saat gelaran ISC 2016 dengan skor 1-2. Catatan itu sedikit membuat Borneo FC layak diunggulkan mencuri poin di Kanjuruhan.
Namun Ricky enggan menganggap klubnya sebagai unggulan. Justru ia menilai rentetan hasil negatif Arema bisa menjadi pemicu bangkitnya mental dan gairah Singo Edan.
"Arema kalah 2 kali dan pasti akan bangkit. Kami harus menghadapi mereka dengan semangat. Arema bukan lawan mudah, mereka salah satu klub terbaik dengan kualitas pemain dan pelatih yang hebat. Semoga kami bisa mencuri poin di Malang," ucap pelatih kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur itu.
Ricky juga tak ingin dikaitkan dengan momentum balas dendam Piala Presiden 2017 silam. Saat itu Ricky dan Borneo FC gagal meraih juara akibat kalah di final melawan Arema FC. Menurut Ricky, turnamen dan liga sangat jauh berbeda. Sehingga saat ini ia fokus mengangkat performa Lesut Etam agar mampu bersaing di papan atas.
"Turnamen dan Liga itu seperti hal yang berbeda. Liga ini panjang nonteknis bekerja juga. Materi Arema berbeda dan kamipun berbeda. Tapi bagi saya di final Piala Presiden itu pengalama," katanya.
Borneo FC saat ini berada di peringkat 11 dengan koleksi 23 poin. Terpaut dua poin dari Arema FC yang nangkring di peringkat 7 klasemen sementara Liga 1. (*)