Berita Foto
Potret Mengejutkan Kehidupan Warga Penghuni 'Bilik Peti Mati', Dapur dan Toilet Jadi Satu!
Saking tidak ada lahan kosong, muncullah tempat tinggal yang disebut "Bilik Peti Mati" yang jauh dari kata layak. Sesuai dengan namanya...
Baca: Hindari Bayar Utang Rp 49 Miliar, Wanita Ini Nekat Operasi Plastik
"Anda mungkin bertanya-tanya mengapa kita harus peduli, karena orang-orang ini bukan bagian dari kehidupan kita," Lam menulis di halaman Facebook-nya.
Lebih lanjut Lam menjelaskan maksud dari serial fotonya.

Baca: VIDEO - Sisi Lain Pria Gimbal yang Viral Lewat Videonya saat Jadi Imam Salat
"Mereka adalah orang-orang yang datang ke dalam hidup Anda setiap hari: mereka melayani Anda sebagai pelayan di restoran tempat Anda makan, mereka adalah penjaga keamanan di mal yang Anda kunjungi, atau pembersih dan kurir di Jalan-jalan yang Anda lewati, satu-satunya perbedaan antara kita dan mereka adalah "rumah mereka". Ini adalah masalah martabat manusia," ungkap Lam.

Bukan tanpa alasan, Lam begitu merasa kesedihan lantaran orang-orang ini tinggal dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
"Dari memasak, toilet sampai tidur, semua aktivitas berlangsung di ruang mungil ini," kata Lam.
Bahkan untuk berbaring saja, ada yang tidak bisa menyelenjorkan kaki dengan bebas, lantaran terbentur dinding.

"Bilik Peti Mati" ini dibuat secara ilegal oleh pemilik rumah susun seluas 120 meter.
Ruangan tersebut akan disekat hingga mampu menampung 20 ranjang susun.
Masing-masing bilik ini disewakan dengan harga 200 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 325 ribu/ bulan.

Sebagai contoh warga yang tinggal di bilik peti mati ini adalah Wong Tat-ming (63).
Pria ini terserang sklerosis yang menyerang kakinya sehingga ia terpaksa meninggalkan pekerjaannya sebagai supir taksi.
Wong tinggal di bilik berukuran 18 meter persegi dengan biaya sebesar 2.400 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 4 juta per bulan. (National Geographic/Facebook/ Boredpanda)