Berita Video

VIDEO – Biadab! Bocah 2,5 Tahun Disiksa Hingga Tewas Oleh Seorang Pria Karena Hal Sepele

Akibatnya penganiayaan itu, bocah malang tersebut tewas dengan sejumlah luka diantaranya, mata kiri-kanan lebam hingga kedua kuping mengeluarkan darah

Editor: Martinus Wikan
Youtube
Pria aniaya bocah 2,5 tahun hingga tewas karena hal sepele 

Anasta mengatakan, dirinya kenal Mia dua tahun lalu karena sering mencari hiburan di cafe ketika libur dari bekerja di PT KAI. "Tiap libur bekerja di PT KAI sebagai sarana gerbong PUK saya selalu mencari hiburan ke cafe, lalu kenal Mia dan akrab, saya bangunkan rumah di tanah bawah tower Sutet dan saya belikan perabot. Makanya saya kesal dia pacaran lagi dengan pria lain sementara rumah dan barang dari saya semua," bebernya.

Sementara anak pertama korban, Kelvin mengaku melihat Anasta menganiaya adiknya berkali-kali hingga jatuh dari rumah. "Iya lihat, tapi saya takut, saya pura-pura tidur," ungkap anak yang masih polos itu.

Baca: VIDEO –Para Wanita Bisa Tiru Yang di Lakukan Menteri Susi Pudjiastuti ini

Sementara saksi mata, Rusli (50) tetangga korban mengatakan, ketika ia dan Haironi hendak menyelamatkan korban melihat pelaku masih dalam kondisi marah dan mabuk. "Saya tenangkan dia itu masih marah-marah, saya dihubungi Mia jika anaknya dianiaya oleh pelaku," bebernya dihadapan polisi.

Sedangkan Mia, ibu korban kepada wartawan mengharapkan agar petugas kepolisian memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku. "Hukum seberat-beratnya, hukuman mati atau seumur hidup, saya tidak rela anak saya dibunuh," ungkapnya.

Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE MM melalui Kasat Reskrim, AKP Eryadi Yuswanto SH membenarkan pihaknya mengamankan pelaku penganiayaan anak kecil hingga tewas. "Pelaku telah kami amankan dan masih diperiksa jajaran petugas Polsek Cambai. Atas perbuatannya sementara ini pelaku akan kami jerat pasal 351 ayat 3 tentang pengaiayaan hingga tewas dengan ancaman 15 tahun penjara," tegasnya.

Terpisah, Humas PT KAI Divre 2, Aida ketika dikonfirmasi via telpon mengatakan, tidak ada pegawai PT KAI atas nama Anasta Sulismana. "Sudah kami periksa ke bagian kepegawaian tidak ada nama itu, tapi kalau pegawai ousorcing itu urusan perusahaan rekanan, jelasnya bukan pegawai kami," tegasnya.m

Penganiayaan terhadap anak kecil hingga tewas ini langsung mendapat respon Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Prabumulih, Arafik Zamhari SPdI.

Arafik mengatakan, apa yang dilakukan pelaku sudah diluar batas kemanusiaan dann sudah tidak beradab. "Anak kecil itu dicubit saja bisa biru kulitnya, apalagi ditinju dan ditendang. Munkin pelaku bukan lagi manusia," keluhnyam

Seperti halnya ibu korban, Arafik juga meminta petugas kepolisian menghukum pelaku Anasta Sulismana dihukum berat. "Pelaku seperti itu harus dihukum berat, jangan diberi ampun agar tidak terjadi kepada anak-anak lainnya," tegasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved